Bisnis.com, JAKARTA — Seiring stabilisasi harga batu bara global tahun ini, tambal sulam pasokan terjadi di antara pasar Eropa dan Asia, bertepatan dengan harga gas yang tengah terjun bebas di Benua Biru.
Sejumlah kargo batu bara yang awalnya ditujukan ke Eropa bakal berakhir di Asia akibat menukiknya harga gas. Kargo batu bara yang tak diminati Eropa kemungkinan bakal ditadah China dan India, dua importir terbesar batu bara dunia.
James Marshall, CEO Berge Bulk Ltd., mengatakan bahwa kargo berisi sekitar 7 juta ton batu bara Kolombia yang awalnya ditujukan ke pelabuhan-pelabuhan Eropa, akan dikapalkan ke negara-negara Asia, seiring meningkatnya permintaan untuk pembangkit listrik dan produsen baja di India dan China.