Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat terjadinya peningkatan terhadap klaim dibayar di lini bisnis asuransi kredit mencapai Rp2,94 triliun pada kuartal I/2023.
Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang, mengatakan bahwa klaim dibayar untuk asuransi kredit pada tiga bulan pertama 2023 naik hingga dua digit, yakni sebesar 53,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp1,91 triliun.
“Terjadi kenaikan klaim dibayar untuk asuransi kredit sebesar 53,1 persen yoy. Untuk preminya naik sebesar 27,4 persen yoy,” kata Trinita dalam paparan kinerja AAUI kuartal I/2023 di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Meski terus mengalami tren meningkat, Trinita menuturkan bahwa setiap perusahaan asuransi juga terus melakukan perbaikan untuk menekan angka klaim asuransi kredit.
“Seperti yang kita lihat, dengan kondisi klaim yang ada memang di perusahaan asuransi sendiri kita melihat mereka melakukan beberapa perbaikan,” ujarnya.
Kendati demikian, Trinita menuturkan bahwa kecepatan perusahaan asuransi dalam melakukan perubahan juga diputuskan berdasarkan kebijakan yang diambil oleh masing-masing perusahaan asuransi.
“Jadi itu balik ke perusahaan masing-masing untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Apalagi sekarang kita ada ketentuan modal, ada PSAK 74, kami mengharapkannya dan harusnya sudah terjadi perbaikan-perbaikan tersebut,” jelasnya.
Selain klaim asuransi kredit, klaim kendaraan bermotor juga terpantau naik 12,2 persen yoy dari Rp1,53 triliun menjadi Rp1,72 triliun dan asuransi kesehatan mencapai Rp1,59 triliun atau naik 40,7 persen yoy dari sebelumnya bernilai Rp1,13 triliun.
Di sisi lain, Trinita menyampaikan bahwa terjadi penurunan klaim asuransi properti menjadi Rp1,85 triliun atau menyusut 21,2 persen yoy.
Dalam hal rasio, Trinita menuturkan bahwa untuk rasio klaim dibayar asuransi kredit mencapai 71 persen pada kuartal I/2023, naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya hanya mencatatkan rasio sebesar 59 persen.
“Jadi apabila loss ratio atau rasio klaim dibayar untuk asuransi kesehatan dan asuransi kredit ini meningkat, maka pangsa pasarnya paling besar pasti akan mempengaruhi performa atau hasil underwriting secara keseluruhan di perusahaan asuransi maupun reasuransi,” jelasnya.
Adapun secara total, AAUI mencatat klaim dibayar asuransi umum naik 8,9 persen yoy dari Rp9,09 triliun menjadi Rp9,9 triliun pada kuartal I/2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel