Ada Risiko IHSG Turun, Mampukah Saham GOTO, PTBA, SMGR, dan ARTO Naik?

Bisnis.com,31 Mei 2023, 07:59 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali terkoreksi pada rentang 6.620-6.630 pada perdagangan Rabu (31/5/2023). Saham GOTO, PTBA, SMGR, dan ARTO menjadi pilihan Phintraco Sekuritas pada hari ini.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan secara teknikal IHSG cenderung melanjutkan koreksi ke rentang 6.620-6.630. Hal ini berdasarkan pelebaran negative slope di Stochastic RSI dan terbentuknya death cross di MACD.

“Secara teknikal, ada kecenderungan IHSG melanjutkan koreksinya ke kisaran 6.620-6.630,” ujar Valdy dalam riset, Rabu (31/5/2023).

Resistance untuk IHSG berada di level 6.760 pada hari ini. Sementara itu, pivot berada di level 6.700 dengan support di level 6.630. Beberapa saham yang menjadi pilihan adalah BBRI, GOTO, PGAS, PTBA, SMGR, ARTO, BBTN dan BTPS.

Selain itu, pelemahan mayoritas indeks global juga menjadi sentimen negatif bagi IHSG pada hari ini. Adapun indeks-indeks Wall Street cenderung bergerak sideways pada perdagangan kemarin. 

Pelaku pasar masih belum yakin dengan potensi kesepakatan pagu utang antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan House Speaker Kevin McCarthy. 

Kedua belah pihak sejatinya telah mencapai kesepakatan tentatif pada Sabtu (27/5/2023). Namun, kesepakatan masih membutuhkan persetujuan Kongres AS sebelum kesepakatan dapat efektif.

“Persetujuan perlu cepat diambil, pasalnya ekspektasi tercapainya debt ceiling semakin dekat, tepatnya di kisaran 5 Juni 2023,” tutur Valdy.

Merespons hal tersebut, indeks-indeks di Eropa turut melemah pada perdagangan kemarin. Sejumlah faktor politik pun turut mempengaruhi pergerakan indeks di Eropa.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mempercepat Pemilu ke 23 Juli 2023. Sementara itu kembali terpilihnya Recep Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki juga turut mempengaruhi pergerakan indeks eropa.

Sementara dari dalam negeri, pasar akan libur pada tanggal 1 dan 2 Juni 2023 yang turut mempengaruhi sikap hati-hati para pelaku pasar. Pada tanggal tersebut ECB dijadwalkan mengumumkan suku bunga acuan, sedangkan AS akan merilis data sektor tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini