Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan porsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perbankan sebesar 30 persen pada 2024. Sejalan dengan target tersebut, bank-bank digital baru bergeliat menyalurkan kredit kepada segmen UMKM.
PT Bank Mayora yang telah berganti nama menjadi Hibank misalnya akan berfokus pada segmen UMKM. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) ini terus bertransformasi untuk memantapkan langkah meraup pasar UMKM di Indonesia.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berharap Hibank menjadi penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital khususnya pada segmen UMKM.
Baca Juga : Dukung UMKM, Hibank Luncurkan Produk Terbaru |
---|
"Hibank akan kami dorong dapat meningkatkan kinerja di segmen UMKM khususnya dalam upaya memberi kontribusi positif membangun negeri," ujarnya, Kamis (25/5/2023).
Pada kuartal I/2023, Hibank telah menyalurkan kredit dengan total Rp4,19 triliun. Aset Hibank mencapai Rp11,62 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.
Ada juga bank digital baru yakni PT Bank Fama International Tbk. yang telah berganti nama menjadi Superbank, sama-sama berfokus pada segmen UMKM.
"Inilah yang menjadi target pasar utama kami. Dengan meningkatkan akses finansial ke segmen ini, kami dapat mendukung produktivitas mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan.
Dalam menyasar pasar UMKM, Superbank mengandalkan ekosistem yang meliputi Grup Emtek, Grab, hingga Singtel.
Berdasarkan struktur pemegang sahamnya, Emtek melalui PT Media Visitama memiliki porsi saham di Superbank sebesar 62,76 persen. Sementara itu, A5-DB-Holdings dan Singtel menggenggam 16,26 persen saham.
Emtek memiliki ekosistem yang luas melalui jaringan media hingga e-commerce, Grab dengan ekosistem ride-hailing, sementara Singtel memiliki jam terbang tinggi di industri telekomunikasi.
Superbank telah menyalurkan kredit sebesar Rp965,78 miliar pada kuartal I/2023. Aset bank digital ini mencapai Rp4,07 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Selain bank digital baru, PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) telah gencar menyasar pasar UMKM. Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian menyatakan perseroan fokus menyasar pasar UMKM mengandalkan platform Tunaiku.
"Rencana kami melayani nasabah UMKM dengan lebih baik lagi,” tutur Vishal Tulsian.
Bank Amar telah menyalurkan kredit sebesar Rp2,39 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Aset Bank Amar telah mencapai Rp4,7 triliun per Maret 2023.
Target Porsi Kredit UMKM 30 Persen
Bergeliatnya bank-bank digital menyasar pasar UMKM sejalan dengan target pemerintah dalam mendongkrak kredit UMKM. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Pemerintah Indonesia menargetkan rasio kredit UMKM perbankan pada 2024 mencapai 30 persen.
"Saya meminta kepada bank bahwa angka yang saya sampaikan beberapa tahun yang lalu 30 persen untuk UMKM itu betul-betul bisa terus ditingkatkan," ujar Jokowi, dalam pidatonya pada akhir tahun lalu (19/12/2022).
Sementara itu, saat ini porsi kredit UMKM masih jauh di bawah 30 persen. Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar April 2023 yang dirilis BI baru-baru ini, penyaluran kredit UMKM mencapai Rp1.247,8 triliun atau 19,34 persen terhadap total keseluruhan kredit pada April 2023.
Meski begitu, pasar kredit UMKM ke depan diperkirakan masih diproyeksikan bertumbuh, termasuk didorong oleh bank digital. "Kredit untuk UMKM akan melesat pada kuartal III/2023," ujar Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin kepada Bisnis pada Senin (29/5/2023).
Amin mengatakan ceruk pasar UMKM di Indonesia masih cukup besar, sehingga potensi tersebut masih bisa dimanfaatkan oleh bank-bank digital untuk menggenjot pertumbuhan bisnis ke depan.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah juga mengatakan seiring pulihnya ekonomi, penyaluran kredit perbankan akan terus meningkat, termasuk kredit UMKM.
"Seluruh sektor UMKM akan mengalami peningkatan, utamanya di sektor perdagangan, manufaktur, makanan minuman," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel