Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi Indonesia disebut mampu bertahan dari pandemi Virus Corona (COVID-19). Namun, di tengah pemulihan ekonomi, baru-baru ini industri keuangan mendapat masalah keamanan teknologi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03 persen year on year (yoy) atau sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (yoy).
Mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan ini merupakan kerja kerasa semua pihak.
“Khusus Indonesia tidak seperti yang kita khawatirkan saat pandemi, tapi dengan kerja keras dan sinergi luar biasa seluruh pemangku kepentingan dan seluruh para pengusaha, para entepreuner, ini luar biasa kita bisa keluar dari krisis pandemi,” kata Wimboh dalam acara Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2023 di Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).
Meskipun demikian, Wimboh menambahkan untuk saat ini ekonomi Indonesia bukan hanya menghadapi Covid-19 saja dan konflik regional, tetapi juga tantangan digital. Dia menyinggung beberapa perusahaan yang disibukan dengan IT security.
“Beberapa perusahaan ternyata kena hack luar biasa, ini tantangan kita semua,” katanya.
Dia memberikan pesan beberapa pemenang BIA 2023 untuk melakukan terobosan-terobosan baru. Dengan demikian, bisa meningkatkan kinerja perusahaan lebih baik lagi.
Menurutnya penghargaan BIA 2023 memang dimaksudkan untuk mengingatkan kepada semua pengusaha bahwa harus lebih baik dari hari ini. Selain itu menjaga berbagai risiko yang mungkin timbul, ada cyber, perlindungan data pribadi, hingga risiko ekonomi yang mengalami transisi.
“Suku bunga tidak akan cepat tumbuh dan juga penguasaan ini kalau ingin maju memiliki kewajiban kepada kreditor. Dan ini bagaimana strategi baru harus dilakukan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel