Zelensky: Ukraina Butuh Lebih Banyak Rudal Patriot

Bisnis.com,03 Jun 2023, 08:30 WIB
Penulis: Rendi Mahendra
Rudal patriot permukaan-ke-udara yang ditembakkan oleh militer AS selama latiha di Zambales pada 25 April./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dalam jumpa pers pada 2 Juni bahwa sangat mendesak bagi Ukraina untuk menerima rudal Patrio.

“Tugas kita bukan penghancuran target 70-75%, tetapi 100%. Ya, itu memang tujuan yang ambisius. Ini sangat menantang, tidak hanya karena waktu tunggu untuk sistem pertahanan udara Patriot tetapi juga untuk rudal yang mereka butuhkan, " kata Zelensky.

Menurut Zelensky, Ukraina tahu persis berapa banyak sistem Patriot yang dibutuhkan untuk melindungi wilayah udaranya.

Selama Komunitas Politik Eropa di Moldova pada 1 Juni, Zelensky mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Jerman, Denmark, Belanda, dan Uni Eropa tentang pembentukan apa yang disebut koalisi Patriot.

“Pertanyaannya bukan apakah masing-masing negara ini dapat memberi kami ini,” kata Zelensky, menambahkan bahwa ini adalah masalah membantu Ukraina mendapatkan sistem pertahanan udara.

“Beberapa dari mereka memiliki kemampuan untuk menyediakannya, dan yang lain memiliki cara berbeda untuk membantu kita, termasuk hubungan politik dan pribadi dengan negara-negara yang memiliki sistem pertahanan rudal yang relevan. Ada yang memiliki keuangan, ada yang memiliki pengaruh,” jelas Zelensky. .

Sistem pertahanan udara Patriot telah memainkan peran penting dalam melindungi kota-kota Ukraina dan meminimalkan korban selama serangan Rusia.

Angkatan Udara Ukraina mengkonfirmasi pada awal Mei bahwa mereka telah menggunakan sistem pertahanan udara Patriot untuk menembak jatuh rudal balistik Kh-47 Kinzhal Rusia untuk pertama kalinya sejak dimulainya invasi skala penuh.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengumumkan pada 31 Mei bahwa AS akan memberi Ukraina lebih banyak pertahanan udara, termasuk rudal tambahan untuk sistem pertahanan udara Patriot, sebagai tanggapan atas peningkatan serangan Rusia selama sebulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rendi Mahendra
Terkini