Kapal Perusak AS Vs Kapal Perang China Tegang di Selat Taiwan

Bisnis.com,05 Jun 2023, 18:15 WIB
Penulis: Erta Darwati
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merilis video interaksi tidak aman dengan kapal perang China. Militer AS mengatakan kapal perusaknya, USS Chung-Hoon, serta fregat Kanada sedang melakukan transit rutin di Selat Taiwan yang sensitif pada saat itu. Dalam video tersebut, kapal China terlihat berlayar melintasi jalur kapal perusak, yang kabarnya harus melambat untuk menghindari tabrakan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merilis video yang memperlihatkan interaksi ketegangan di Selat Taiwan antara kapal perang China dengan kapal perusak milik AS.

Pada video itu, kapal perang China menyeberang di depan kapal perusak AS di jalur sensitif. Sebuah insiden berisiko di tengah memburuknya hubungan China-AS seperti dilansir dari CNA, pada Senin (5/6/2023). 

Ketegangan itu terjadi karena kedua negara saling menyalahkan akibat tidak adanya kesepakatan dalam pembicaraan militer dan segala hal, mulai dari perdagangan, Taiwan hingga Rusia ke Ukraina. 

Insiden itu disinyalir dapat meningkatkan pertarungan antara AS dengan China pada masa depan yang berkemungkinan lepas kendali, pada Senin (5/6/2023). 

Militer AS mengatakan USS Chung-hoon, sebuah kapal perusak, dan HSMC Montreal dari Kanada, sebuah fregat sedang melakukan transit di selat itu. 

Kemudian, kapal China memotong di depan kapal AS yang sedang transit di selat tersebut dengan jarak 137m pada Sabtu (3/6/2023). 

Video yang dirilis oleh Angkatan Laut AS, terlihat sebuah kapal perang China berlayar melintasi jalur Chung-hoon di perairan yang tenang. Namun, kapal USS Chung-hoon tidak mengubah arah pada Minggu (4/6/2023) malam. 

Suara dengan aksen dalam bahasa Inggris terdengar, tampaknya mengirimkan pesan radio ke kapal milik China itu. 

Pesan suara itu memperingatkan untuk membatasi kebebasan navigasi, meskipun pesan suara itu tidak jelas karena kebisingan angin di laut. 

Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk memaksa Taiwan menerima kedaulatannya, termasuk melakukan manuver di dekat pulau itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini