Breaking! GOTO Tutup Satu Kantor Cabang di India Demi Akselerasi Bisnis GTF

Bisnis.com,05 Jun 2023, 12:00 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dikabarkan bakal menutup kantor cabang di Pune, India, untuk mengakselerasi kinerja unit bisnis Goto Finansial (GTF).

Menurut sumber Bisnis, GOTO baru saja melaksanakan town hall meeting untuk meningkatkan kinerja unit bisnis GTF. Sebagai informasi, pada kuartal I/2023 unjt bisnis ini membukukan pendapatan bruto Rp424 miliar dengan kenaikan 25 persen yoy.

Adapun dari sisi gross transaction value (GTV) mencapai Rp91,52 triliun atau naik 18 persen yoy. Lalu dari sisi margin kontribusi, GTV mencatatkan hasil positif Rp19 miliar dari posisi rugi Rp349 miliar tahun lalu.

Sebelumnya pun, manajemen GOTO menyebutkan consumer lending tetap terjaga dengan saldo pinjaman atau loan outstanding tumbuh 40 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, sehingga mencapai total Rp831 miliar pada kuartal pertama 2023.

Sementara itu, sumber Bisnis menyebutkan penutupan kantor cabang di Pune, India disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, adalah mendekatkan para engineers dengan pasar di Indonesia.

Menurutnya akan ada sekitar 30 orang yang akan terdampak dari penutupan kantor cabang tersebut. Adapun GOTO berkomitmen untuk memenuhi kewajiban sesuai perundangan setempat.

Kedua, manajemen GOTO sedang dalam tahap efisiensi organisasi. Perseroan meyakini dengan menutup kantor cabang dapat meningkatkan kinerja keuangan GOTO.

Selain itu, GOTO juga akan memindahkan beberapa karyawan di India ke Indonesia. Adapun tugas karyawan yang terkena efisien akan dialihkan ke karyawan di Indonesia.

Sebelumnya, Tim riset Mirae Asset Sekuritas menyatakan buku pinjaman GTF menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan meski masih kecil di level Rp830 miliar pada kuartal I/2023. Selain itu, perusahaan berencana untuk meningkatkan 3 produk utama.

Misalnyal unit usaha anyar GTL yang harus memberi GOTO lebih banyak kendali atas logistik internalnya karena berfokus pada perluasan jarak tempuh pengiriman. Walaupun masih mencatatkan bisnis margin yang negatif, namun nilai yang ditawarkannya dalam ekosistem memungkinkan pertumbuhan jangka panjang yang lebih baik, dalam pandangan.

“Menurut kami, GOTO berada di jalur profitabilitas dengan penyesuaian positif. EBITDA pada 4Q23 didukung oleh on demand service dan e-commerce. Meski begitu, GTF dan GTL mungkin mengimbangi beberapa angka,” pungkas tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini