Bisnis.com, JAKARTA— PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) atau Marein, perusahaan reasuransi yang salah satu pemegang sahamnya AJB Bumiputera 1912 menargetkan pertumbuhan premi sebesar 13,7 persen pada 2023. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kondisi asuransi umum yang mengalami peningkatan.
“Kami melihat kondisi industri sebagai acuan kami. Kami melihat ada peningkatan pada industri asuransi umum walaupun pada industri asuransi jiwa khususnya di unitlink masih terkontraksi,” kata Presiden Direktur Marein Yanto Jayadi Wibisono dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (5/6/2023).
Tidak hanya itu, perseroan juga akan fokus dalam memperbaiki dan menjaga keseimbangan portofolio bisnis. Portofolio asuransi jiwa dan asuransi umum dijaga keseimbangannya dengan range berkisar 50 persen banding 50 persen atau 55 persen banding 45 persen.
Pada masing-masing sektor dalam produk asuransi umum dan asuransi jiwa juga akan terus dijaga keseimbangan komposisi Class of Business (COB).
“Sebagai contoh pada produk property fire di asuransi umum akan dijaga dalam range COB property fire di industri,” tulis manajemen.
Berdasarkan laporan keuangan MREI pada 2022, premi bruto yang dicacatkan perusahaan mencapai Rp2,6 triliun. Angka tersebut naik 4,3 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp2,5 triliun.
Sementara itu pendapatan underwriting perusahaan mencapai Rp1,58 triliun atau meningkat 3,1 persen apabila dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp1,53 triliun.
Laba tahun berjalan mencapai Rp37,6 miliar pada 2022. Sementara laba per saham dasar yakni Rp73. Dari sisi kesehatan ifnancial , rasio pencapaian solvabilitas yang dimiliki MREI dari unit konvensional mencapai 236,70 persen dan unit bisnis syariah sebesar 242,18 persen pada 30 September 2022.
Rasio tersebut jauh di atas ketentuan POJK No. 71/POJK.05/2016, di mana perusahaan wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120 persen.
Adapun, sampai dengan 30 September 2022, persentase kepemilikan saham MREI terdiri atas PT Graha Sentosa Persada yang juga merupakan pemegang saham pengendali (PSP) menggenggam 20,53 persen saham MREI.
Sebanyak 14,84 persen saham digenggam AJB Bumiputera 1912, serta masyarakat kurang dari 5 persen juga menggenggam sebanyak 64,63 persen saham MREI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel