Wajib Dicontoh! Cerita Seorang Ibu Dukung Pilihan Anaknya Jadi Petani

Bisnis.com,05 Jun 2023, 19:05 WIB
Penulis: Dea Andriyawan
Savira Alvina Syakur, petani milenial yang menciptakan cita rasa khas dari kopi yang berasal dari dua daerah, yakni Gunung Tilu dan Gambung.

Bisnis.com, BANDUNG -- PNS, pegawai BUMN, Perbankan hingga menjadi abdi negara memang menjadi profesi yang diidam-idamkan oleh hampir sebagian besar milenial saat ini. Kepastian penghasilan hingga kenyamanan dalam bekerja menjadi daya pikat utama.

Namun, saat ini tak sedikit juga generasi muda yang sedang merintis usahanya sendiri di petak sawah, kebun hingga kandang untuk menjadi petani andal di masa yang akan datang. Menegaskan lagi Indonesia sebagai tanah surga, tanah agraris dengan segudang potensi yang menunggu dioptimalkan.

Hal ini menjadi alur pikir seorang Savira Alvina Syakur, Petani Milenial asal Kabupaten Bandung. Dalam benaknya, saat ini potensi besar bangsa tengah tertidur pulas dan perlu kebisingan milenial untuk membangunkannya.

Energi Savira masih cukup besar untuk membuat hentakan dari setiap langkahnya. Baginya, melihat pertumbuhan setiap biji kopi di lahan yang dikelola ayahnya, hingga menyajikannya di dalam secangkir kopi di kedai sederhana miliknya menjadi kepuasan tersendiri.

"Saya memang awalnya suka sama kopi. Kemudian penasaran bagaiaman proses pembuatan kopi, akhirnya membawa saya ke dunia bisnis kopi ini," ungkap wanita 25 tahun tersebut kepada Bisnis, belum lama ini.

Di balik langkah pastinya bergelut di dunia pertanian ini, ada peran orang tua Savira yang dengan optimis mendukung si bungsu untuk berhasil di bidang yang ia minati saat ini. Padahal, Savira sebelumnya merupakan seorang atlit bela diri yang cukup sukses. Hal itu terbukti dengan beragam piagam yang berjejer di kedainya.

"Alhamdulillah orang tua dukung penuh, bahkan selalu mendampingi dari setiap langkah saya belajar di dunia kopi ini," jelas Savira.

Sang ibu, Tri Hastuti mengaku bangga dengan langkah sang buah hati yang mulai merintis bisnis kopi yang sebenarnya menjadi kesukaannya. Ia bahkan tak malu untuk datang langsung ke kedai kopi yang semula merupakan rumah bekas yang kemudian disulap menjadi kedai sederhana.

"Memang Savira ini senang kopi ya, dia dari zaman kuliah di Bandung juga sering nongkrong, ngopi, di rumah juga sering pesan-pesan kopi akhirnya dia serius di dunia kopi ini," jelas ibu 53 tahun ini.

Bahkan ia tak menyangka, dari kegigihan anaknya, per hari kini omzet penjualan bisa lebih dari Rp90 juta per hari. Bahkan laba bersihnya bisa mencapai Rp45 juta per hari.

"Alhamdulillah sekarang bisa dapat untung bersih itu Rp1,5-2 juta per hari, tinggal kalikan saja, kalau di minimal aja, sebulan bisa Rp45 juta sebulan," ungkapnya.

Ia pun rajin mempromosikan kopi hasil produksi Savira ke teman-temannya. Alhasil, kini bukan hanya relasi saja yang menikmati kopi racikan Savira, kerap pesepeda, pelancong hingga ekspatriat pun sengaja datang ke kedai kopi yang diberi nama Kafe Kopi Gunung tersebut.

"Alhamdulillah minimal itu 100 gelas per hari kopinya terjual, bangga lah pasti Savira udah sejauh ini," jelas dia.

Ia mengaku akan terus mendukung sang anak untuk terus mengembangkan bisnisnya. "Semoga terus berkembang ya, rencananya kedai ini bakal diperbesar, doakan saja," jelas dia.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat kembali menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini