Usai GOTO To The Moon, Ritel Profit Taking Investor Jumbo Tetap Anteng

Bisnis.com,05 Jun 2023, 14:15 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Hari pertama masuk MSCI saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami auto reject bawah (ARB) akibat aksi profit taking para investor ritel.

Saham GOTO mengalami ARB atau turun 14,97 persen ke level Rp125 per saham setelah terbang hingga 35 persen pada pekan lalu ke Rp147 per saham. Adapun turunnya saham GOTO bersamaan dengan kebijakan aturan Auto Rejection baru dengan batas maksimal penurunan per hari di 15 persen mulai awal Juni 2023.

Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana menilai koreksi harga saham GOTO fenomena yang wajar dan terkait dengan psikologis pasar. Pasalnya selama tahun berjalan saham GOTO juga telah menguat 37,36 persen.

“Harga saham GOTO sudah naik dan sampai ARA minggu lalu, kalau sekarang harganya mengalami koreksi itu wajar karena sebagian investor yang sudah cuan juga ingin memanfaatkan momentum tersebut untuk profit taking” kata Raditya, Senin (5/5/2023).

Sementara itu, saham GOTO mendadak naik hingga menembus Auto Reject Atas (ARA) ke Rp 147 per saham sebelum GOTO masuk indeks global MSCI. Raditya menilai secar teknikal GOTO berhasil break resisten trendline-nya di area Rp117 disertai volume pembelian yang besar.

Menurutnya terdapat pullback teknikal dalam jangka pendek yang berpotensi menguji area Rp120 per saham sebelum akhirnya berpeluang melanjutkan penguatannya ke area Rp170 per saham. Terlebih lagi katalis positif untuk saham GOTO juga masih ada.

“Selain kebijakan moneter yang tidak akan hawkish, di kuartal I, GOTO sudah berhasil mencapai target marjin kontribusi positif, saya optimis di kuartal II juga akan ada perbaikan-perbaikan lain secara fundamental yang memperkuat posisi GOTO untuk mencetak laba” pungkas Radit.

Jika menilik harga saham  GOTO menjadi yang paling diborong asing kedua setelah BBRI dengan nilai ebesar Rp 3,6 triliun. Hal itu membuat saham teknologi tersebut mengalami kenaikan sepanjang tahun berjalan. Investor asing pun membukukan beli bersihRp2,9 triliun pada hari perdagangan terakhir pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, grup BlackRock menjadi pemborong terbesar sepanjang pekan lalu. BlackRock baru melaporkan kepemilikan atas 804,07 juta saham GOTO per Selasa (30/5). Namun, per data laporan terakhir kepemilikan saham GOTO oleh BlackRock sudah naik jadi 18,74 miliar saham.

Selain Blackrock, Misalnya Credit Agricole Group yang melaporkan kepemilikan sekitar 606,41 juta lembar saham GOTO per pekan lalu. Naik dari kepemilikan 898.839 lembar pekan sebelumnya.

Kemudian ada pula State Street Corp yang melaporkan kepemilikan terkini 450,35 juta lembar, naik dari 337,77 lembar pekan sebelumnya. Belanja jumbo juga dilakukan HSBC Holdings. Dari nihil kepemilikan, mereka melaporkan investasi sejumlah 342,97 juta lembar saham GOTO di pengujung perdagangan pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini