Erick Thohir Mau Kurangi Impor KRL, Usul Suntik PT Inka Rp3 Triliun

Bisnis.com,05 Jun 2023, 17:27 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun ke PT Industri Kereta Api atau Inka untuk tahun anggaran 2024. Usulan tersebut untuk mengurangi impor KRL di masa mendatang.

Penyertaan modal tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan peremajaan dan penambahan rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL). 

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan penambahan modal ini diperlukan seiring dengan tingginya lonjakan penumpang KRL Jabodetabek. Modal tersebut juga digunakan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia untuk melakukan impor KRL.

Erick menuturkan, usulan PMN untuk Inka dilakukan setelah melakukan rapat dan pemetaan kebutuhan KRL dengan instansi lain, diantaranya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Perindustrian.

"Penyehatan Inka membutuhkan tambahan Rp3 triliun untuk mengantisipasi kebutuhan rangkaian KRL baru," jelasnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Erick melanjutkan, PMN tersebut akan digunakan untuk pembelian alat-produksi KRL dan kereta api jenis lainnya pada fasilitasnya yang berada di Banyuwangi. Menurutnya, saat ini fasilitas produksi Inka di Banyuwangi memiliki kualitas yang baik.

Dia mengatakan, pabrik tersebut telah bekerja sama dengan produsen kereta asal Swiss, Stadler dan ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan rangkaian kereta api di wilayah Asia Tenggara.

"Kemudian, dengan PMN itu nantinya Inka dapat memenuhi kebutuhan rangkaian KRL di Indonesia," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini