Emiten Crazy Rich Kalimantan Haji Isam PGUN Akuisisi Kebun Sawit Baru

Bisnis.com,06 Jun 2023, 18:05 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pradiksi Gunatama Tbk./PGUN

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit terafiliasi Crazy Rich Kalimantan Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN), bakal menambah kapasitas produksi minyak sawit mentah untuk 2023. Kenaikan ini sejalan dengan aktivitas akuisisi perkebunan sawit baru yang dilakukan perusahaan.

Direktur Keuangan Pradiksi Gunatama Tamlikho mengatakan kapasitas produksi sawit PGUN akan dinaikkan dari 60 ton per jam menjadi 90 ton per jam. Adapun produksi CPO tahun ini ditargetkan bisa mencapai 98.820 ton.

“Ini bertujuan untuk menambah kapasitas produksi minyak kelapa sawit,” kata Tamlikho dalam siaran pers, Selasa (6/6/2023).

Kenaikan kapasitas produksi ini didukung oleh langkah perusahaan untuk menambah aset perkebunan. PGUN tercatat telah membeli kebun kelapa sawit dengan luas 3.000 hektare (ha) yang lokasinya berdekatan dengan kebun existing saat ini.

Tamlikho menjelaskan pembelian dilakukan untuk meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) PGUN. Hal ini telah tecermin dari realisasi produksi pada kuartal I/2023. Selain itu, PGUN juga menargetkan perluasan area tanam baru kelapa sawit seluas 1.030 hektar tahun ini.

Peningkatan produksi TBS sendiri merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mengerek kinerja pada 2023. Tomlikho mengatakan penambahan area kebun juga memberi kepastian pasokan untuk operasional pabrik pada 2023.

PGUN tahun ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp97,33 miliar. Sekitar Rp59,11 miliar belanja modal akan dialokasikan untuk kebutuhan nontanaman yang mencakup bangunan, infrastruktur, alat berat, mesin dan peralatan kantor. Sementara itu sisanya sekitar Rp38,21 miliar dipakai untuk investasi tanaman.

“Dana capex berasal dari kegiatan operasional berupa penjualan CPO dan kernel sawit,” katanya.

Pada kuartal I/2023, anggaran capex yang terserap telah mencapai 30 persen atau setara dengan Rp17,7 miliar. Dana tersebut digunakan untuk bangunan, pembelian alat berat dan investasi tanaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini