Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI telah terindikasi mendapatkan serangan siber ransomware. Imbas dari serangan itu, BSI diminta melakukan pembenahan, di antaranya peremajaan manajemen hingga menaikan biaya modal (capital expenditure/capex) untuk IT.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bank syariah itu telah terindikasi mengalami serangan siber ransomware dan diduga telah mengalami kebocoran data nasabah serta karyawan. Saat ini perseroan pun masih melakukan investigasi.
Atas kasus serangan siber itu, pemerintah selaku pemegang saham meminta agar bank syariah tersebut berbenah. Upaya-upaya pembenahan yang dilakukan salah satunya peremajaan manajemen.