Ini Penyebab UMKM Gagal Saat Berjualan Online

Bisnis.com,06 Jun 2023, 16:38 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Ilustrasi perempuan menjalani bisnis umkm di bidang kuliner, khususnya kopi dan makanan ringan. Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - SleekFlow, platform omnichannel social commerce, mengungkapkan perilaku tidak responsif yang diperlihatkan UMKM dan perusahaan besar berpotensi menggalkan kesepakatan yang sedang terjalin di dalam jaringan (online). 

Dalam laporan terbaru SleekFlow yang berjudul Indonesia Online Shopping Behavior Report 2023, perusahaan bermarkas di Hongkong itu mengungkapkan bahwa 55% konsumen berpotensi membatalkan transaksi belanja online jika agen tidak responsif dalam membalas chat. 

Bahkan, 77 persen konsumen berharap dapat memperoleh respons dari customer service kurang dari 2 menit. Kedua faktor itu berpotensi menentukan apakah transaksi pembelian di toko online akan sukses atau batal. 

Adapun keterlambatan pelaku usaha dalam merespons pesan tentu disebabkan oleh berbagai hal mulai dari kelalaian pelaku usaha, jaringan yang tidak stabil, atau mungkin aplikasi yang digunakan kurang mumpuni atau mengalami gangguan. 

Tidak hanya itu, Regional GM of ASEAN SleekFlow Asnawi Jufrie juga menyampaikan bahwa 48 persen konsumen akan bertanya kepada sales agent, customer service atau admin sebelum memutuskan pembelian. 

Konsumen membutuhkan informasi mengenai produk seperti detail deskripsi, ketersediaan stok, hingga detail foto produk. Konsumen perempuan lebih kritis dibandingkan konsumen laki-laki urusan produk. 

“Tiga jenis produk yang paling membutuhkan jasa customer service fast response antara lain, elektronik, fashion, kesehatan (seperti obat-obatan), dan kebutuhan rumah tangga,” kata Asnawi, dikutip Selasa (6/6/2023). 

Asnawi menjelaskan bahwa laporan tersebut dihadirkan untuk membantu para pelaku bisnis UMKM hingga perusahaan besar dalam meningkatkan penjulan. Dia berharap para pelaku usaha dapat tumbuh lebih optimal. 

 Selain itu dalam risetnya SleekFlow juga mengungkapkan bahwa alasan konsumen memilih berbelanja lewat online karena ingin mencari harga yang lebih murah (72,2 persen) dan diskon (71,6 persen). 

Kemudian dalam melakukan transaksi, umumnya konsumen melakukan riset (83,3 persen) terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. 

Dari sisi prefensi belanja, platform belanja online e-commerce menempati urutan pertama (95,5 persen), diikuti dengan media sosial dan situs toko langsung. 

Adapun riset yang dilakukan SleekFlow melibatkan 180 responden di Indonesia, dengan mayoritas responden adalah pria (52,2 persen) dan sisanya wanita. Mayoritas responden juga usia produktif, seperti Gen Z di rentang usia 18-24 tahun (45,6%)  dan Millennial 25-30 (25%). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Leo Dwi Jatmiko
Terkini
'