Apple Bakal Tambah 15 Toko Baru di Asia, Ada Indonesia?

Bisnis.com,06 Jun 2023, 12:41 WIB
Penulis: Khadijah Shahnaz Fitra
Warga melewati bagian depan salah satu toko Apple di New York, Amerika Serikat/The Verge

Bisnis.com, JAKARTA - Apple, produsen teknologi asal Amerika Serikat akan memperluas serta merevitalisasi jaringan ritelnya di Asia, AS dan Eropa.

Dilansir Bloomberg, Selasa (6/6/2023) Apple sedang menyusun rencana untuk memperluas dan merevitalisasi jaringan ritelnya, dengan tujuan untuk masuk lebih dalam ke China dan bagian lain di Asia sembari merombak lokasi-lokasi yang sudah ada di AS dan Eropa. 

Produsen iPhone ini memiliki target membuka 15 toko baru di kawasan Asia Pasifik. Apple dikabarkan akan menambah lima toko yang berlokasi di Eropa dan Timur Tengah, serta empat gerai tambahan di AS dan Kanada hingga 2027. 

Perusahaan ini juga mengincar enam gerai yang direnovasi atau direlokasi di Asia, sembilan di Eropa dan 13 di Amerika Utara, kata sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya. Secara keseluruhan, perusahaan mengusulkan 53 toko baru, relokasi atau renovasi selama empat tahun ke depan.

Berdasarkan sumber yang ada, Apple ingin membawa kilau baru pada operasi ritelnya yang telah berusia 22 tahun, yang belum lama ini terkena dampak dari pandemi.

Apple pun dikabarkan akan membangun merek Apple di pasar yang sedang berkembang, seperti India, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih baik kepada konsumen di AS dan Eropa.

Toko-toko baru yang paling terkenal yang sedang didiskusikan atau sedang dalam pengembangan termasuk tiga lokasi di India, pos pertama perusahaan di Malaysia dan peningkatan lokasi bersejarah Apple di area perbelanjaan Opera di Paris. 

Apple juga akan segera membuka toko di Battersea Power Station di London melalui kantor pusat lokalnya yang baru dan merencanakan lokasi tambahan di Miami. Dan ada juga toko utama yang dijadwalkan untuk Jing'an Temple Plaza di Shanghai.

Beberapa lokasi masa depan dan waktunya masih berupa proyeksi internal atau proposal, yang berarti bisa saja ditunda atau dibatalkan. Namun, banyak toko yang sudah dalam tahap pengembangan dan Apple telah menyetujui sewa dengan pemilik tanah.

Namun, Juru bicara perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini menolak berkomentar terkait rencana ekspansi gerai.

Apple saat ini memiliki lebih dari 520 toko di 26 negara, dengan sekitar setengahnya berlokasi di AS. Rantai tokoh ini terkenal menguntungkan dari sisi pendapatan, tetapi toko-toko tersebut seringkali lebih banyak membangun merek Apple daripada menjual barang. 

Apple mendapatkan sebagian besar pendapatannya dari saluran lain, termasuk situs e-niaga. Namun, lokasi fisik tetap berfungsi sebagai tempat utama bagi pelanggan untuk membeli produk pada hari peluncuran, mendapatkan dukungan teknis, dan mengikuti kelas.

Apple mengoperasikan empat jenis gerai ritel, sesuai dengan spesifikasi internal toko standar di dalam mal dalam ruangan, lokasi "Apple Store+" yang dapat berada di mall luar ruangan atau di jalan-jalan kota, "flagships" di area-area penting dengan desain yang unik, dan toko "flagship" yang merupakan toko terbesar dan termahal dalam hal biaya operasional.

Toko reguler biasanya menghasilkan lebih dari US$40 juta per tahun, sementara lokasi Apple Store+ menghasilkan lebih dari US$45 juta, menurut data internal. Toko flagship menghasilkan lebih dari US$75 juta, sedangkan toko flagship+ menghasilkan lebih dari US$100 juta per tahun.

Fokus utama dari ekspansi ini adalah wilayah Asia-Pasifik, dengan 21 lokasi baru atau yang telah direnovasi yang direncanakan hingga tahun 2027. 

Pasar ini menghasilkan sekitar US$130 miliar dari pendapatan Apple tahun lalu - sekitar sepertiga dari total pendapatannya - dan negara-negara seperti India telah muncul sebagai mesin pertumbuhan yang sangat penting. Apple membuka dua toko pertamanya di India pada bulan April. 

Akhir tahun ini, perusahaan akan membuka toko mal baru di Wenzhou, Cina, meningkatkan flagship Nanjing East di Shanghai dan menambahkan sepasang gerai baru di Korea Selatan. 

Ekspansi di Korea Selatan, yang merupakan kandang dari saingan utama Samsung Electronics Co, akan menambah jumlah gerai di negara tersebut menjadi tujuh. Apple membuka toko Gangnam di Seoul pada bulan Maret dan lokasi Myeongdong setahun yang lalu. 

Untuk tahun depan, perusahaan ini merencanakan toko pertamanya di Malaysia, yang terletak di Kuala Lumpur; lokasi baru Jing An Temple Plaza; renovasi lokasi Pudong di Shanghai; dan kemungkinan pos pertamanya di Foshan, Cina. Mereka juga merencanakan sebuah toko baru di mal Grand Front Plaza di Osaka dan renovasi lokasi Shinsaibashi di wilayah tersebut.

Bahkan dengan memburuknya hubungan AS-China, Apple tetap sangat bergantung pada negara Asia tersebut, baik sebagai mitra manufaktur maupun pasar untuk barang-barangnya. 

CEO Apple, Tim Cook, merayakan hubungan tersebut saat berkunjung ke Tiongkok awal tahun ini, dengan menyebutnya sebagai "simbiosis mutualisme", dan pertumbuhan ritel menggarisbawahi komitmen Apple terhadap negara tersebut.

Di tahun 2025 pun, Apple sedang mendiskusikan pembukaan toko ketiganya di India -di pinggiran kota Borivali, Mumbai  dan mungkin akan merelokasi lokasinya di Perth, Australia. 

Empat toko baru di China juga diusulkan untuk tahun itu, selain merombak toko Apple di Ginza, Jepang, yang merupakan toko pertama Apple di negara tersebut saat dibuka pada 2003. Toko ini direlokasi ke tempat sementara pada tahun lalu setelah bangunan aslinya dihancurkan. 

Apple mengusulkan untuk membuka lokasi keempatnya di India pada 2026. Toko ini akan menjadi yang kedua di New Delhi, yang terletak di mal DLF Promenade. 

Toko tersebut dapat menjadi yang terbesar kedua untuk Apple di India, setelah lokasi Bandra Kurla Complex yang memulai debutnya di Mumbai pada bulan April. 

Perusahaan ini juga sedang mempersiapkan pembangunan toko baru di Yokohama, Jepang, dan sebuah gerai yang direlokasi di Shibuya Marui, Jepang. Pada 2027, Apple menargetkan untuk menambah gerai kelima di India, sebuah lokasi di daerah tepi pantai Worli di Mumbai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini
'