Terendah dalam 5 Bulan, BI Buka Suara soal Penurunan Inflasi Mei 2023

Bisnis.com,06 Jun 2023, 06:19 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar pemantauan harga di Pasar Johar dan Superindo Imam Bonjol. /Bisnis - M. Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, JAKARTA – Capaian inflasi Mei 2023 yang turun ke level 4 persen year-on-year (yoy), atau terendah sepanjang lima bulan perama tahun ini, dinilai tidak terlepas dari respons kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia (BI). 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) Mei 2023 sebesar 0,09 persen month-to-month (mtm), turun dibandingkan bulan sebelumnya yakni 0,33 persen. 

Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara tahunan menurun ke level 4 persen yoy. Realisasi ini lebih rendah jika dibandingkan inflasi April yang mencapai 4,33 persen. Tak cuma itu, inflasi Mei juga tercatat menjadi yang terendah sepanjang lima bulan pertama tahun ini. 

Kepala Departemen komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan bahwa perkembangan ini tidak terlepas dari respons kebijakan bank sentral, yang fokus pada langkah pencegahan dan forward looking

Selain itu, hal tersebut juga tidak terlepas dari sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta mitra strategis lainnya melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3 plus minus 1 persen pada sisa tahun 2023,” ujar Erwin dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2023).

Dia melanjutkan penurunan inflasi IHK Mei 2023 dipengaruhi oleh inflasi inti, yang tercatat sebesar 0,06 persen mtm atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, 0,25 persen. 

Perkembangan inflasi inti sejalan dengan normalisasi permintaan setelah periode Idulfitri serta penurunan tekanan harga komoditas global. Komoditas utama penyumbang penurunan inflasi inti terutama berasal dari kelompok pakaian dan alas kaki. 

“Secara tahunan, inflasi inti Mei 2023 tercatat sebesar 2,66 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83 persen yoy,” tuturnya. 

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food Mei 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dengan perkembangan inflasi sebesar 0,49 persen mtm. Hasil ini meningkat dibandingkan dengan inflasi April lalu yang sebesar 0,29 persen. 

Perkembangan ini disumbang oleh inflasi komoditas bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras. Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada komoditas aneka cabai. 

Dengan demikian, kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 3,28 persen yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yakni 3,74 persen yoy. 

Adapun kelompok administered prices mencatat deflasi 0,25 persen mtm, turun dari April 2023 yang mencatatkan inflasi 0,69 persen mtm. Hal ini dipengaruhi pola musiman setelah Idulfitri, terlihat pada deflasi tarif angkutan udara dan angkutan antarkota sejalan dengan normalisasi tarif. 

Erwin menuturkan deflasi lebih dalam tertahan oleh inflasi rokok kretek filter akibat kenaikan tarif cukai tembakau. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 9,52 persen yoy, lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yakni 10,32 persen yoy. 

Berikut data historis inflasi Indonesia sejak Mei 2022 hingga Mei 2023:

No

Periode

Data Inflasi

1

Mei 2023

4 %

2

April 2023

4.33 %

3

Maret 2023

4.97 %

4

Februari 2023

5.47 %

5

Januari 2023

5.28%

6

Desember 2022

5.51 %

7

November 2022

5.42 %

8

Oktober 2022

5.71 %

9

September 2022

5.95 %

10

Agustus 2022

4.69 %

11

Juli 2022

4.94 %

12

Juni 2022

4.35 %

13

Mei 2022

3.55 %

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini