Sambut Era Ekonomi Hijau, Bank Mandiri (BMRI) Tetapkan 3 Pilar Strategi

Bisnis.com,06 Jun 2023, 12:24 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
BISNIS INDONESIA GREEN ECONOMY FORUM 2023 Layar menampilkan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra Askanda(kanan atas di layar) , Executive Director, Treasury & Markets PT Bank DBS Indonesia M. Suryo Mulyono(kiri bawah dilayar), Direktur Kepatuhan BRI sekaligus Anggota Perbanas Bidang Pengembangan Hukum&ESG Ahmad Solichin Lutfiyanto(kiri atas dilayat), dan Head of Bisnis Indonesia Resources Center Setyardi Widodo dalam Bisnis Indonesia Green Economy Forum 2023./Bisnis - Abdura

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyampaikan komitmennya dalam mendorong laju transisi tren industri keuangan dalam menerapkan konsep green economy.

Wakil Direktur Utama BMRI Alexandra Askandar menuturkan bahwa pihaknya telah memiliki tiga pilar strategi utama mendukung penerapan keuangan berkelanjutan.

"Kami juga memiliki cita-cita mencapai net zero emission pada 2030 serta catalyzing or social impact to achieve SDGs. Asprasi dan komitmen tersebut didukung melalui implementasi 3 pilar berkelanjutan Bank Mandiri yakni sustainable banking, sustainable operation dan sustainability beyond banking," jelasnya dalam agenda Green Economy Forum yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, Selasa (6/6/2023).

Dalam mendorong proses sustainable banking, Bank Mandiri terus berupaya meningkatkan share biaya berkelanjutan termasuk melakukan sejumlah pengembangan produk pada segmen wholesale maupun retail.

Tercatat, hingga Maret 2023, BMRI telah menyalurkan sustainable financing mencapai Rp232 triliun atau 25 persen dari total portofolio kredit Bank Mandiri secara bank only.

"Dari angka ini (Rp232 triliun) yang termasuk ke dalam green financing adalah Rp109 triliun atau 11,8 persen secara bank only. Penyaluran kredit green financing dimaksud menunjukkan peningkatan 12,6 persen dibading tahun sebelumnya," tambahnya.

Adapun secara sektoral, sektor pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, energi terbarukan, produk eko-efisien, serta transportasi ramah lingkungan masih menjadi penggerak utama pertumbuhan pembiayaan hijau.

Lebih lanjut, Alexandra menambahkan, Bank yang berhasil membukukan laba bersih Rp12,6 triliun pada kuartal I/2023 tersebut saat ini terus melakukan pengembangan sejumlah produk berkelanjutan khususnya pada debitur yang bergerak pada sektor emisi karbon tinggi.

Adapun sejumlah instrumen keuangan dan pemasaran produk investasi bertema sustainability pertama kali diluncurkan Bank Mandiri pada tahun 2021 lalu melalui penerbitan sustainability bond senilai US$300 juta yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha yang masuk kategori green dan sosial.

Di tahun berikutnya, Bank Mandiri juga turut melakukan diversifikasi sustainable financing instrumen melalui pendanaan jangka panjang dengan skema transaksi ESG repo senilai US$ 500 juta dolar untuk membiayan aktivitas usaha yang sesuai dengan sustainability bond.

Terbaru, Bank Mandiri juga telah mengumumkan penerbitan green bond melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap I tahun 2023 senilai Rp5 triliun.

Sementara itu, portofolio sustainable investmen product berupa green sukuk, green bond, dan reksa dana esg BMRI hingga Maret 2023 tercatat tembus Rp2,62 triliun dengan total nasabah mencapai 5.095 nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini