Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) menargetkan laba perseroan dapat menyentuh angka Rp200 miliar hingga akhir 2023 mendatang.
Direktur Utama Bank IBK Indonesia Chae Jae Young menuturkan bahwa untuk mencapai target tersebut, ke depan pihaknya akan memacu laju ekspansi bisnis kredit perseroan.
"Untuk peningkatan loan sendiri kami akan tetap berfokus pada korean company dan selain itu kami juga akan mengimbangi memberikan kredit pada sejumlah local company," jelasnya di Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Seiring dengan hal tersebut, manajemen IBK Bank membidik kredit akan tumbuh pada kisaran 30 persen mencapai Rp2,5 triliun hingga akhir tahun 2023.
Untuk diketahui sebelumnya, sepanjang kuartal I/2023 AGRS membukukan laba bersih Rp55,76 miliar atau tumbuh 75 persen secara tahunan dari Rp35,42 miliar.
Tren positif pada sisi bottom line tersebut seiring dengan laju pendapatan bank yang terus tumbuh. Hingga kuartal I/2023, AGRS membukukan pendapatan bunga bersih menebal 32 persen yoy dari Rp95,7 miliar menjadi Rp126,34 miliar.
Lebih anjut, pertumbuhan laba AGRS juga ditopang oleh pendapatan berbasis komisi (fee based income) meroket 49 persen yoy menjadi Rp61,18 miliar pada kuartal I/2023 dari Rp41,17 miliar pada kuartal I/2022.
“Kami menganggap masalah kesehatan (soundness) sebagai tantangan utama yang harus diselesaikan IBK Indonesia secepat mungkin, dan berkat bantuan kerja keras dari seluruh karyawan dalam waktu 3 tahun kami berhasil menurunkan rasio NPL menjadi kisaran 1 persen.” ujar Cha Jae Young.
Lebih lanjut, dalam upaya memperkuat daya saing di pasar perbankan, IBK Indonesia saat ini sedang membangun credit rating system dengan mengadopsi sistem analisis kredit korporasi dari IBK Korea, yang bertujuan untuk memperluas cakupan bisnis dan meningkatkan efisiensi kerja.
Sebagai komitmen untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan digital, IBK Indonesia juga berkomitmen memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik dan efisiensi bagi para nasabah dengan memberikan layanan pembukaan rekening tanpa tatap muka, E-KYC,QRIS, hingga top up e-money.
Adapun ke depan, IBK Bank berencana mengembangkan layanan digital khusus korporasi yang tervalidasi di Korea. Di antaranya, cash management sytem dan layanan pembayaran dana korporasi, serta serta produk pinjaman korporasi non face-to-face ke Indonesia.
Dengan kondisi perusahaan yang semakin sehat serta dukungan permodalan yang kuat, IBK Indonesia siap meraih misi jangka panjang menjadi bank dengan total asset Rp50 triliun pada tahun 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel