Direksi dan Komisaris Bank Jatim Kompak Borong Saham BJTM

Bisnis.com,06 Jun 2023, 20:33 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Bank Jatim/bankjatim.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Jajaran direksi hingga Komisaris Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) diketahui kompak memborong saham perseroan dengan nilai Rp1,01 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman memborong 472.400 lembar saham. Kemudian, Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Bank Jatim Edi Marianto memborong 227.600 lembar saham.

Selain itu, Direktur Manajemen Risiko Bank Jatim Eko Susetyono menyerok 24.100 lembar saham. Direktur IT dan Digital Bank Jatim Zulhefi Abidin membeli 24.200 lembar saham. Direktur Kepatuhan Bank Jatim Tonny Prasetyo membeli 338.900 lembar saham. 

Lalu, Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R Arief Wicaksono membeli 284.900 lembar saham. Tak mau ketinggalan Komisaris Utama Bank Jatim Suprajarto memborong 191.000 lembar saham BJTM. 

Direksi dan komisaris Bank Jatim itu memborong saham di harga Rp650 pada 26 Mei 2023. Apabila dikalkulasikan, jumlah saham yang diborong mencapai 1.563.100 dengan nilai transaksi Rp1,01 miliar.

"Tujuan dari transaksi adalah program LTI [long term incentive]," tulis Bank Jatim dalam keterbukaan informasi pada Selasa (6/6/2023). Bank Jatim memang menjalankan pembelian kembali saham (buyback) dalam rangka program LTI.

Pada tahun ini, Bank Jatim juga membagikan dividen atas laba tahun buku 2022 sebesar Rp797 miliar atau setara 51,67 persen dari laba bersihnya.

Sepanjang 2022, emiten bank berkode BJTM ini memang membukukan laba bersih senilai Rp1,54 triliun, naik 1,31 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba 2021 yakni Rp1,52 triliun.

Meski begitu, pada awal tahun ini atau kuartal I/2023 bank dengan kantor pusat di Surabaya itu membukukan penyusutan laba bersih 32,71 persen yoy menjadi Rp305,21 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba bersih BJTM terdorong oleh penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 4,06 persen yoy atau menjadi Rp1,18 triliun pada kuartal I/2023.

Seiring dengan menyusutnya pendapatan, BJTM mencatatkan pembengkakan pada sejumlah beban. Jumlah beban tenaga kerja dan tunjangan karyawan naik 25 persen yoy menjadi Rp434,99 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini