Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham emiten asuransi, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) kembali ke level 10 tahun terakhir pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (8/6/2023). Harga saham MREI dibuka pada level Rp1.915 atau anjlok menyentuh auto rejection bawah (ARB) 14,89 persen.
Harga saham MREI sendiri terus menyentuh ARB dalam 3 hari terakhir setelah periode cum date dividen 2022 pada 6 Juni 2023 lalu.
Dalam aksi korporasi dividen sendiri, MREI membagikan Rp15 per lembar kepada pemegang saham.
Aksi korporasi lain terkait MREI adalah rencana salah satu pemegang saham yakni Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 untuk melepas kepemilikannya di perusahaan reasuransi itu untuk membayar tumpukan klaim yang menunggak.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 April 2023, AJB Bumiputera 1912 masih menggenggam 14,84 persen saham MREI. Terpantau, kepemilikan saham AJB Bumiputera 1912 di perusahaan asuransi itu tidak mengalami perubahan, yakni masih mencapai 76.816.535 saham.
Bisnis mengkonfirmasi kepada manajemen AJB Bumiputera dan Marein terkait penurunan harga saham ini, apakah terkait dengan rencana divestasi oleh pemegang saham. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, pertanyaan yang dikirimkan belum mendapatkan respon.
Sementara itu dalam paparan publik akhir Mei 2023 lalu, Presiden Direktur Marein Yanto Jayadi Wibisono mengatakan bahwa rencana penjualan kepemilikan saham AJB Bumiputera 1912 bukan merupakan wilayah manajemen Marein, melainkan domain dari pemegang saham, yakni AJB Bumiputera 1912.
“AJB Bumiputera di sini statusnya sebagai pemegang saham Marein. Saya rasa pihak manajemen AJBB tentunya sudah punya planning mencari calon investor yang akan melakukan pembelian saham ataupun aset AJB Bumiputera 1912 yang kebetulan punya adalah saham Marein,” ujar Yanto.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Irvandi Gustari menuturkan bahwa untuk penjualan saham Marein bergantung pada harga saham MREI.
“Tergantung harga baru, nggak mungkin kita jual [saham MREI] rugi. Sekarang lagi bagus katanya, dapat Rp350 miliar dari saham, ” kata Irvandi saat ditemui di Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (1/3/2023).
Irvandi menuturkan bahwa AJB Bumiputera 1912 memiliki nilai perolehan, yang artinya perusahaan berusaha untuk berada di atas nilai perolehan. Namun, pihaknya tetap menjaga tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG).
”[Total penjualan aset dan saham] kita membutuhkan lebih kurang Rp2 triliun untuk membayarkan klaim tahun ini,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel