Startup Ini Lahirkan Produk Cetak Dokumen, Lebih Mudah dan Murah

Bisnis.com,09 Jun 2023, 14:09 WIB
Penulis: Kahfi
Printbox merupakan vanding machine siap memperkenalkan produk terbarunya, Printbox 3.0. Sejak diluncurkan pada September 2022, Printbox telah menyederhanakan proses pencetakan dokumen dan mengurangi waktu tunggu secara signifikan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Printbox merupakan vanding machine siap memperkenalkan produk terbarunya, Printbox 3.0. Sejak diluncurkan pada September 2022, Printbox telah menyederhanakan proses pencetakan dokumen dan mengurangi waktu tunggu secara signifikan.

Printbox menawarkan tarif cetak yang terjangkau, mulai dari Rp500 hingga Rp1.000 per lembar, harga murah hingga sesuai kantong mahasiswa. Selain itu, Printbox menjawab kekhawatiran mahasiswa mengenai keamanan data.

Menurut  Alif Hikmah Fikri, salah satu pencipta Printbox , dokumen yang diunggah ke server terkunci dengan aman, sehingga tidak ada yang dapat mengaksesnya tanpa izin. Setelah dicetak, dokumen akan secara otomatis terhapus, menjaga keamanan dokumen tersebut.

Printbox merupakan salah satu produk dari Inventing.id, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pengembangan produk berbasis teknologi hardware di Indonesia. Startup ini adalah partisipan dari program binaan Startup Studio batch 6 pada 2023 di bawah naungan Kementrian Komunikasi dan Informatika.

Saat ini, Printbox telah hadir di beberapa kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Malang, dan telah memiliki 50 unit Printbox yang beroperasi membantu mahasiswa di berbagai kampus.

Setelah beroperasi selama kurang lebih 10 bulan, Inventing sebagai startup pencipta Printbox akan meluncurkan Printbox versi terbaru, yakni Printbox 3.0. Versi terbaru ini tidak hanya mampu menyediakan layanan cetak dokumen, tetapi juga memungkinkan pembelian meterai 10.000 secara otomatis (vending stamp), pengelolaan limbah kertas, dan layanan publikasi iklan di layar 43 inci yang ada di Printbox.

Fitur ini dapat memaksimalkan utilitas Printbox dan membantu komunitas akademik kampus ketika menggunakan Printbox, di mana kebutuhan akan membeli meterai sangat dibutuhkan di kalangan mahasiswa.

Sebelumnya, untuk membeli meterai Rp10.000, sasaran utama pengguna yakni mahasiswa perlu keluar kampus dan mencari  penjual terdekat. Namun, dengan adanya mesin penjual otomatis meterai pada Printbox, mahasiswa hanya perlu datang ke Printbox 3.0 dan dapat langsung melakukan pembelian meterai di tempat.

Selain itu, tim Inventing juga melihat banyaknya mahasiswa yang memiliki kertas tak terpakai menumpuk di kamar atau rumah sebagai masalah yang sering terjadi. Oleh karena itu, utilitas Printbox dapat menjadi sarana untuk mengumpulkan kertas bekas yang tidak terpakai di lingkungan kampus.

"Kertas bekas yang tidak terpakai di lingkungan kampus bisa mencapai ribuan ton setiap tahun, namun belum ada yang mengelola masalah ini. Bayangkan, setiap mahasiswa minimal mencetak 10 lembar per semester, artinya setiap tahunnya terdapat minimal 20 lembar per mahasiswa. Jika dikalikan dengan jumlah mahasiswa Indonesia yang mencapai 7 juta, jumlah kertas bekas yang beredar bisa mencapai minimal 140 juta lembar. Kami berencana untuk mengkonversi kertas bekas ini menjadi program beasiswa yang akan diberikan kepada mahasiswa yang membutuhkan, sehingga kertas bekas yang sebelumnya tidak memiliki nilai bisa menjadi beasiswa berharga bagi mahasiswa," ungkap Alif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini
'