Menko Airlangga Janji Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan dan Petani

Bisnis.com,10 Jun 2023, 18:47 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dalam pertemuan Menteri Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke-11 berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 17 Mei 2023./Instagram @airlanggahartanto_official

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji akan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan melalui sejumlah upaya.

Dalam Pekan Nasional (PENAS) Petani-Nelayan XVI-2023, Airlangga menyatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya, mulai dari pembangunan infrastruktur bendungan, sarana transportasi untuk memangkas ongkos logistik, hingga pemanfaatan varietas unggul.

“Pemerintah harus terus mengambil langkah-langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan cara meningkatkan produksi dan memasifkan konsumsi pangan lokal serta mengenalkan ke negara lain sebagai komoditas ekspor,” ujarnya, Sabtu (10/6/2023).

Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengatakan pemerintah juga telah memfasilitasi penggunaan alat dan mesin pertanian, penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), perhutanan sosial, dan tanah objek reforma agraria, penerapan kelautan perikanan ekonomi biru, hingga penguatan ekonomi bagi UMKM.

Airlangga juga mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kemampuan dan kemandirian petani, nelayan, dan petani hutan agar menjadi lebih produktif, mumpuni dalam literasi bisnis, serta mandiri dan berdaya saing secara global.

Menurutnya, ketersediaan pangan yang memadai berperan penting dalam kehidupan bangsa dan menjadikannya salah satu prioritas utama pemerintah dalam menyusun kebijakan.

“Dengan memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan, pemerintah telah menjadikan Ketahanan Pangan sebagai aspek penting dalam agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024,” tuturannya.

Selain itu, peran aktif dan tanggung jawab berbagai pihak juga diperlukan untuk dapat meningkatkan produksi sektor pertanian di tengah ketidakpastian global akibat dampak pandemi Covid-19, eskalasi geopolitik, hingga perubahan iklim saat ini.

“Dengan demikian ancaman krisis pangan global dapat teratasi, termasuk dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini