Revisi, Para Ahli Sebut Ekonomi Inggris Tak Jadi Masuk Resesi!

Bisnis.com,12 Jun 2023, 15:44 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Westminster Abbey merupakan salah satu gereja yang terletak di Kota London, Inggris. Gereja tersebut berdiri di sebelah barat Gedung Parlemen, Westminster, London. Upacara pemakaman Ratu Elizabeth II akan dilaksanakan di gereja ini pada Senin (19/9/20220). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @facebook westminster abbey

Bisnis.com, JAKARTA - Para ekonom merevisi prediksi resesi di Inggris setelah harga energi yang turun dan pengeluaran yang lebih kuat dari perkiraan yang diprediksi mendukung pertumbuhan pada paruh pertama 2023.

Mengutip pemberitaan Bloomberg, Senin (12/6/2023), dua kelompok lobi bisnis terbesar di Inggris memperkirakan ekonomi Inggris tumbuh tipis pada 2023, berbeda dengan perkiraan sebelumnya dengan penurunan dua kuartal berturut-turut.

"Pelaku bisnis dan konsumen sama-sama akan merasa lega bahwa ekonomi Inggris berhasil menghindari resesi dan akan kembali memasuki wilayah pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini," ucap direktur jenderal Konfederasi Bisnis Inggris (CBI) Rain Newton-Smith.

Namun, Smith mengatakan bahwa pebisnis masih khawatir walau prospek pertumbuhan positif, hal tersebut masih belum kuat untuk meyakinkan bisnis untuk berinvestasi dalam keterampilan dan produktivitas. 

CBI memproyeksi PDB tumbuh 0,1 persen pada 2023, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya dengan kontraksi 0,4 persen. 

Kemudian, CBI memperkirakan ekonomi Inggris akan berekspansi 1,8 persen pada 2024 dari sebelumnya yang diperkirakan sebesar 1,6 persen. 

Kamar Dagang Inggris dalam perkiraannya minggu lalu memperbarui pernyataannya bahwa Inggris akan menghindari resesi dengan pertumbuhan 0,3 persen pada 2023, dibandingkan sebelumnya dengan perkiraan kontraksi 0,3 persen. 

Bank sentral Inggris atau BoE dalam laporan kebijakan moneter terbaru juga mengatakan Inggris seharusnya menghindari resesi. Investor berharap bank sentral akan menaikkan suku bunga pada musim panas untuk mengendalikan inflasi yang persisten. 

Meskipun beberapa ekonom bersikap optimistis dengan hati-hati, beberapa yang lain juga masih pesimis dengan ekonomi Inggris. 

Contohnya, Mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers mengatakan bahwa ia akan sangat terkejut jika Inggris melewati dua tahun ke depan tanpa mengalami resesi. 

Kepala strategi pasar EMEA di JPMorgan Asset Management, Karen Ward, juga mengatakan resesi masih terjadi karena Inggris berada dalam posisi sulit. 

Sementara itu Ekonom senior Inggris di Bloomberg Economics Dan Hanson mengatakan bahwa semakin ada keyakinan bahwa Inggris akan menghindari resesi tahun ini. 

Namun Hanson sendiri juga ragu dengan pandangan tersebut, lantaran dalam sebulan terakhir ada peningkatan yang signifikan dalam harapan suku bunga BoE.

Meskipun Inggris berhasil menghindari resesi, lingkungan ekonomi mungkin juga tetap sulit bagi banyak bisnis dan rumah tangga. 

"Karena BOE terus mendorong suku bunga lebih tinggi, kami tidak lagi mengharapkan pemulihan yang lebih cepat tahun depan,"  ucap ekonom Deutsche Bank Sanjay Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini