Menilik Prospek Saham Bank Syariah, BTPS atau BRIS Lebih Moncer Terdorong Tahun Politik?

Bisnis.com,13 Jun 2023, 19:09 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham emiten bank syariah mempunyai prospek yang cerah tahun ini. Sahal satu emiten, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) diramal akan terdongkrak oleh tahun politik jelang Pemilu 2024.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham BTPS pada perdagangan hari ini (13/6/2023) naik 2,41 persen ke level Rp1.915. Namun, dalam sepekan harga saham BTPS turun 0,78 persen.

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) naik 1,72 persen dan terparkir di level Rp58 pada perdagangan hari ini. Dalam sepekan, harga saham PNBS juga naik 1,75 persen.

Harga saham bank syariah lainnya tercatat berkinerja merah pada perdagangan hari ini. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan penurunan harga saham 0,3 persen dan terparkir di level Rp1.660. Dalam sepekan, harga saham BRIS turun 2,06 persen.

Harga saham PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) juga turun 4,56 persen pada perdagangan hari ini dan terparkir di level Rp1.360. Harga saham BANK juga turun 0,37 persen dalam sepekan.

Di tengah dinamika naik turunnya harga saham, emiten bank syariah diproyeksikan berkinerja moncer. Riset UOB Kay Hian memproyeksikan kinerja apik emiten bank syariah yakni BTPS didorong oleh tahun politik. 

"Pemilu dapat meningkatkan daya beli dari kelas berpenghasilan rendah yang kami perkirakan akan terjadi berdampak positif bagi debitur BTPS," kata Analis UOB Kay Hian Posmarito Pakpahan dalam risetnya dikutip Bisnis pada Selasa (13/6/2023). Nasabah BTPS sendiri didominasi oleh kelompok berpenghasilan rendah. 

UOB Kay Hian mempertahankan rekomendasi buy untuk BTPS dengan target harga mencapai Rp2.900 per lembar.

Emiten bank syariah lainnya BRIS pun dinilai mempunyai prospek saham yang cerah. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan proyeksi tersebut didorong oleh catatan kinerja keuangan yang apik. "Kalau kita lihat BRIS kinerja keuangannya juga solid," katanya kepada Bisnis.

Selain itu, berdasarkan price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV), posisi BRIS masih undervalued dibandingkan sama rata-rata emiten perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini