Xi Jinping Mau Teken Kerja Sama dengan Honduras, AS: Jangan Percaya China

Bisnis.com,14 Jun 2023, 14:01 WIB
Penulis: Kathleen Dewitri
Perdana Menteri China Li Qiang menerima Presiden Honduras Xiomara Castro di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 13 Juni 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – China telah bersedia untuk mengadakan pembicaraan terkait perjanjian perdagangan bebas dengan Honduras secepatnya.

Hal tersebut dinyatakan oleh Presiden China Xi Jinping pada Senin (12/6/2023) dalam kunjungan pertama Presiden negara Amerika Tengah tersebut sejak menjalin hubungan diplomatik pada bulan Maret.

Dilansir dari Reuters, Rabu (14/6/2023), Presiden Honduras Xiomara Castro sedang dalam kunjungan resmi selama enam hari ke China.

Hubungan diplomatik antara dua negara tersebut terjalin setelah Honduras memutus hubungannya dengan Taiwan. Selain itu, negara ini juga mencari dukungan dari China untuk mengurangi beban utangnya.

“Anda telah dengan tegas memenuhi janji pemilu Anda untuk membangun hubungan diplomatik dengan China, membuat keputusan bersejarah, dan menunjukkan kemauan politik yang kuat," kata Xi kepada Castro dalam pembicaraan di Beijing.

Xi juga mengatakan akan secara aktif mempromosikan berbagai produk Honduras untuk dipasarkan di China.

Pada hari Senin, China mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk melakukan impor udang Whiteleg dari Honduras.

Adapun China yang turut mendorong sejumlah perusahaannya untuk ambil bagian dalam proyek-proyek Honduras di berbagai bidang, termasuk energi, infrastruktur, dan telekomunikasi.

Menanggapi hal tersebut, Honduras bersedia untuk memberi dukungan kebijakan dan fasilitasi.

Xi menekankan agar kedua negara yang bersangkutan harus mampu memperdalam rasa saling percaya secara politik dan menjunjung prinsip satu China.

"Prinsip Satu China adalah premis utama dan fondasi politik untuk pembentukan hubungan diplomatik yang setia dan pengembangan hubungan bilateral," kata Xi.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak memiliki hak untuk memiliki hubungan dengan negara lain dan hal tersebut ditolak keras oleh Taipei.

China juga menuntut agar negara-negara yang memiliki hubungan dengan mereka mengakui posisinya.

Kementerian Luar Negeri Honduras sendiri mengatakan bahwa mereka mengakui Republik Rakyat China adalah satu-satunya pemerintahan yang sah yang mewakili seluruh China dan bahwa Taiwan memang merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah China.

Sementara itu, AS rupanya telah mengamati China yang dianggap telah mengambil sekutu Taiwan, yaitu Honduras sambil terus memperingatkan untuk tidak percaya dengan janji bantuan dari China.

Secara tegas Xi menjelaskan bahwa kerja samanya dengan Honduras merupakan urusan dari dua negara tersebut dan menentang adanya campur tangan negara luar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini