Pasang Surut Cuan Bank Digital, Ini Posisi Laba ARTO, BBHI, BANK, BBYB

Bisnis.com,14 Jun 2023, 07:50 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih sejumlah bank digital terpantau kembali melandai pada periode April 2023. Secara keseluruhan, laba empat bank digital terpantau alami koreksi sebesar 69,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Mengacu pada data riset Samuel Sekuritas, ke-empat bank digital dimaksud yakni PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), serta PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO).

Secara lebih rinci, sebanyak dua bank digital diketahui masih membukukan rugi bersih. Hingga April 2023, profitabilitas Bank Neo masih tergerus 73,9 persen yoy dengan total rugi bersih sebesar Rp137,3 miliar.

Di samping itu, bank milik John Kusuma, yakni Bank Aladin juga terpantau belum membukukan cuan dengan total rugi bersih sebesar Rp64,1 miliar pada periode April 2023.

Sementara itu, sepanjang empat bulan pertama, Bank Jago dan Bank Raya kompak mencetak penghijauan pada sisi bottom line dengan total laba bersih masing-masing sebesar Rp24,5 miliar dan Rp6,7 miliar.

Menelisik kolom laporan pendapatan, warna-warni torehan laba ke-empat bank digital tersebut sebetulnya telah diikuti dengan kinerja positif pada sisi top line.

Secara kumulatif, total pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) ke-empat bank digital itu tembus Rp1,69 triliun. Dengan rincian, ARTO membukukan NII sebesar Rp563,4 miliar, BBYB Rp920,4 miliar, BANK Rp61,3 miliar dan AGRO Rp154,3 miliar.

Sementara dari sisi intermediasi, himpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Neo Commerce terpantau menjadi yang paling tebal dengan total mencapai Rp15,19 triliun, tumbuh 3 persen secara tahunan.

Kemudian, Bank Jago membukukan DPK tumbuh 7,1 persen ke level Rp9,93 triliun, dan Bank Aladin Rp1,14 triliun tumbuh 5,6 persen. Adapun, dana simpanan bank digital milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yakni AGRO justru terkoreksi 2,3 persen ke posisi Rp8,54 triliun.

Di luar laporan riset tersebut, ada pula PT Allobank Indonesia Tbk. (BBHI) yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp123,04 miliar tumbuh 17 persen secara yoy dari Rp105 miliar.

Mengacu pada laporan keuangan bulanan perseroan, pertumbuhan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih perseroan yang tembus Rp319,65 miliar meroket 156 persen secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp124,95 miliar.

Sebelumnya, Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan Allo Bank terus berkomitmen menerapkan likuiditas yang lebih longgar. 

Adapun hingga April 2023, BBHI juga tercatat membukukan himpunan dana masyarakat tembus Rp4,64 triliun. Utamanya, ditopang oleh komposisi deposito mencapai Rp4,17 triliun dan simpanan dana murah (current account saving account/CASA) sebesar Rp473,2 miliar.

“Kepuasaan pelanggan menjadi tujuan utama Allo Bank, sehingga dari segi pendanaan dan kebutuhan transaksional dapat menjaga dan meningkatkan likuiditas Allo Bank dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depannya,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini