SKK Migas Kaji 20 Wilayah Potensial Sumber Migas Nonkonvensional

Bisnis.com,15 Jun 2023, 22:30 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Blok migas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mempelajari lebih dari 20 wilayah kerja (WK) prospektif untuk dikembangkan sebagai lapangan migas nonkonvensional (MNK). 

Saat ini, baru terdapat dua sumur dari Blok Rokan, yakni Gulamo dan Kelo, yang masuk tahap tajak akhir pada Juli 2023 ini untuk pengujian potensi serta kelayakan pengembangan sumur tua di Indonesia. 

“Di WK Rokan, akan segera ditajak sumur vertikal MNK pertama di akhir Juli, dan akan dilanjutkan ke sumur ke-2 di sekitar September,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023). 

Sementara itu, SKK Migas melaporkan studi prospektif pengembangan MNK pada 20 WK itu tersebar di sejumlah kawasan yang membentang dari Sumatra, Tanjung Kalimantan, hingga Jawa Barat utara. 

Berdasarkan studi SKK Migas, kontribusi MNK untuk produksi minyak dapat mencapai 72.000 barel minyak per hari (bopd) pada 2030 mendatang. Asumsinya, target itu bakal ditopang dari 12 lapangan pengembangan yang ekonomis dan potensial untuk ditajak. Adapun, jumlah sumur yang akan dioptimalkan kembali lebih dari 100 lubang. 

“Dari studi tersebut diharapkan dilanjutkan dengan melakukan pemboran vertikal MNK untuk mendapatkan data properti reservoir MNK dan memilih zona terbaik untuk dilakukan pemboran multi stages fractured horizontal well (MSFHW),” kata dia.

Kendati demikian, dia menerangkan, kebutuhan investasi untuk melakukan pengembangan sumur tua itu terbilang besar jika dibandingkan dengan sumur-sumur konvesional. 

“MNK ini membutuhkan lebih banyak sumur dan dilakukan secara menerus dibandingkan konvensional untuk mencapai produksi yang sama sehingga investasi yang dibutuhkan akan besar dan terus menerus,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah mengkaji perluasan pengembangan lapangan MNK di beberapa lapangan yang menjadi WK Pertamina EP. 

Kajian perluasan itu dilakukan setelah kepastian pengeboran dua sumur MNK di Lapangan Rokan, Gulamo dan Kelo pada triwulan kedua dan ketiga tahun ini. Adapun, tajak itu dilakukan mitra Pertamina Hulu Rokan (PHR) asal Amerika Serikat, EOG Resources. 

“Selain pemboran dua sumur tadi kami lewat Pertamina EP di tiga region itu sudah commit melakukan studi tahun ini,” kata Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Muharram Jaya Penguriseng, Rabu (17/5/2023).

Rencananya, kajian pengembangan lapangan MNK itu bakal dilakukan di kawasan Sumatra, Jawa, hingga Kalimantan. Kajian itu diharapkan dapat memberi gambaran yang utuh ihwal potensi pengambangan kembali sejumlah aset tua milik Pertamina.

“Evaluasi dilakukan untuk melihat potensi di wilayah kerja Pertamina EP,” kata dia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini