Live Streaming Shopping Diprediksi Bakal jadi Masa Depan Tren Belanja Online Tanah Air

Bisnis.com,15 Jun 2023, 21:04 WIB
Penulis: Dea Andriyawan
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik

Bisnis.com, BANDUNG—Perilaku konsumen di Indonesia saat ini terus bergeser dalam memenuhi kebutuhan dan gaya hidupnya. Salah satu tren yang sedang tumbuh saat ini adalah belanja live streaming shopping. 

Salah satu fitur dari e-Commerce itu digadang-gadang menjadi masa depan tren belanja online di Tanah Air. Hal tersebut dibuktikan dengan berlombanya platform belanja online dalam memaksimalkan penjualan dari fitur live streaming shopping. 

Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu mengatakan, popularitas tren live shopping terus meningkat dan menunjukan potensi besar.

Tidak hanya menjadi hiburan, interaksi real-time menjadi daya tarik utama dan meningkatkan keterlibatan proaktif saat berbelanja online. 

Membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, Populix telah meluncurkan laporan 'Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia' yang mengulas tentang perilaku dan sikap pengguna terhadap live streaming.

"Berbagai konten atraktif, kreatif dan interaksi yang proaktif menjadi keunggulan dari tren live shopping melalui fitur streaming," kata dia baru-baru ini.

Selain itu, promo menarik yang diberikan juga semakin meningkatkan daya beli masyarakat untuk berbelanja secara real-time.

Para pelaku usaha pun menurutnya merasakan dampak positif, sehingga untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas, terdapat berbagai aspek-aspek yang mereka harus didalami untuk mempelajari pergerakan perilaku konsumen saat berbelanja online khususnya melalui fitur live streaming.

"Tidak heran sebagian besar pemain e-commerce di Indonesia mengembangkan fitur ini. Sehingga kami ingin mengerucut terhadap tren itu sendiri, apakah posisi platform pada market e-commerce saat ini mempengaruhi preferensi konsumen terhadap fitur live streaming yang dihadirkan dari masing-masing pemain”, ungkap dia. 

Menurutnya hal ini tidak terlepas dari penetrasi internet di Indonesia telah mendorong pesatnya pertumbuhan e-commerce. 

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2020, pasar e-commerce Indonesia juga diproyeksikan mencapai $53 miliar pada tahun 2025, dengan CAGR sebesar 29% dari tahun 2020 hingga 2025. 

Berdasarkan dua indikator utama yaitu Brand Use Most Often (BUMO) atau merk yang paling sering digunakan dan merk yang paling diingat atau Top Of Mind (TOM), Shopee menduduki posisi pertama. Pada indikator merek yang paling sering digunakan, 61% responden memilih Shopee, diikuti dengan Tokopedia 22%, TikTok Shop 9% dan Lazada 7%. 

Sedangkan untuk merek yang paling diingat, Shopee unggul di 70%, diikuti oleh Tokopedia 22%, Lazada 5% dan TikTok Shop 2%. 

Dia menuturkan, kelengkapan kategori menjadi faktor penting yang diperhatikan konsumen saat melakukan live shopping. 

Kelebihan live shopping yang dapat melihat dan bertanya secara langsung melalui video, mempengaruhi keputusan konsumen saat berbelanja untuk kategori tertentu. 

Pada riset ini terlihat bahwa kategori produk yang paling banyak dibeli adalah fashion dan aksesoris 85%, kecantikan, perawatan & kesehatan 54%, gaya hidup 41%, kebutuhan rumah tangga 33%, produk sehari-hari/FMCG 32%, elektronik 25%, dan ibu dan anak/kebutuhan bayi 16%.

Hasil survei mengungkap juga bahwa dalam sebulan masyarakat dapat berbelanja dua hingga 4 kali dengan budget yang dikeluarkan sekitar Rp200.000 dalam sekali transaksi.  

Fashion dan Kecantikan menjadi dua kategori dengan persentase paling tinggi diantara kategori lainnya, yang paling banyak dibeli saat live shopping. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dinda Wulandari
Terkini