Lagi! Tank 'Bradley' Buatan AS Hangus Terkena Ranjau Rusia

Bisnis.com,18 Jun 2023, 07:57 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dan Komandan Pasukan Serangan Udara Maksym Myrhorodskyi berpose di depan tank tempur utama British Challenged 2, pengangkut personel lapis baja Stryker buatan Amerika Serikat (AS), dan kendaraan tempur infanteri Jerman Marder di tengah serangan Rusia di Ukraina, di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina, dalam gambar yang dirilis 27 Maret 2023. Layanan Pers Kementerian Pertahanan Ukraina/ via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan militer Rusia kembali mengklaim berhasil menghancurkan kendaraan lapis baja ’Bradley’ buatan Amerika Serikat yang dioperasikan oleh militer Ukraina.

Unggahan video Kementerian Pertahanan Rusia, tampak kendaraan tempur yang diklaim canggih itu rusak dan terbalik saat melewati ladang ranjau yang dipasang oleh pasukan Rusia. Dalam unggahan itu juga tampak beberapa mayat tentara Ukraina di sekitar kendaraan yang terbalik tersebut.

Pada bagian lain, video itu juga menampilkan kendaraan lapis baja Bradley yang gosong akibat serangan Rusia.

“Prajurit unit teknik dan pencari ranjau Distrik Militer Pusat menghancurkan benteng, personel, dan kendaraan lapis baja produksi asing "Bradley" di zona operasi khusus,“ demikian dikutip dari laman resmi Kemhan Rusia, Minggu (18/6/2023).

Kemhan Rusia melaporkan kronologi hancurnya kendaraan bantuan dari AS tersebut. Mereka menuturkan bahwa awalnya prajurit menyiapkan ladang ranjau di jalur kemajuan peralatan Ukraina.

Pasukan Ukraina kemudian berusaha menyerang garis depan pertahanan unit Rusia. Akibatnya, saat melewati ranjau yang dipasang Rusia, dua kendaraan lapis baja buatan luar negeri hancur.

Selain itu, militer Rusia mengklaim menghancurkan benteng musuh dan pos pengamatan Ukraina.

Adapun personel militer yang berhasil menghancurkan kendaraan barat itu akan dianugerahi hadiah uang tunai sebesar 50.000 rubel dan penghargaan dari negara bagian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini