Bisnis.com, JAKARTA -- Membantu sesama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk dapat tumbuh dan terhindar dari pinjaman berbunga tinggi menjadi jalan yang ditempuh oleh sejumlah pedagang di Pasar Cikarang, Jawa Barat.
Berjualan jengkol di pasar Cikarang sejak 2012 telah membuat Karniati memahami alur kehidupan di pusat ekonomi rakyat ini. Berbagai tantangan kerap dihadapi, mulai keamanan hingga ketersediaan modal dengan bunga murah.
Persoalan keterbatasan modal juga dialami Karniati, peningkatan stok jengkol hingga fluktuasi harga menjadi bagian dari kesehariannya dalam berdagang buah yang disukai sebagian masyarakat itu.
"Karena saya lancar [pembayaran kreditnya], kemudian ditawari menjadi Agen Brilink, bisa bantu nasabah juga untuk meminjam [ke BRI], atau ada yang butuh transfer [ke sesama BRI atau bank lain]," jelasnya mengenai alasan menjadi agen Laku Pandai di sela Bazar UMKM Brilian di Cikarang, Sabtu (17/6/2023)
Menurutnya, penghasilan menjadi Agen Brilink relatif lumayan. Hasil lainnya yakni memperluas pertemanan di pasar Cikarang.
Karniati menyebutkan penghasilan tambahan dapat mencapai Rp50.000. Intensif resmi juga diperoleh dari BRI jika memberikan rekomendasi pelaku UMKM yang layak mendapatkan kredit.
"Lumayan kalau menjadi agen [Brilink]," katanya .
Menjalankan Usaha Jengkol
Menjadi pedagang merupakan belokan perjalanan dalam kehidupan ibu dengan dua anak ini.
Pada 2012, keadaan tidak mengenakkan menghampiri. Secara tidak terduga, sang suami masuk dalam daftar karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh produsen barang rumah tangga salah satu yang terbesar di dunia.
"Pesangonnya kami gunakan untuk membuka usaha, karena orang tua usaha emping jengkol maka kami jual jengkol [mentah]," katanya mengenang.
Dia menyebutkan, menjadi entrepreneur dibutuhkan tekad yang kuat. Usaha jengkol yang semula digelar pada pasar malam, telah mengalami pertumbuhan dan dibuka pada siang hari.
"Sejak 2020 kami sudah jualan siang, sebelumnya malam, hasil dagang juga bisa membeli beberapa aset" katanya.
Dengan berjualan siang, maka peluang usaha mengembangkan agen Brilink menjadi lebih terbuka.
Manajer Bisnis Mikro BRI Kantor Cabang Cikarang, Giri Laksomono menuturkan pihaknya mengembangkan layanan perbankan tanpa kantor melalui agen Brilink.
Sedangkan Agen UMi seperti Karniati merupakan seleksi dari para Agen Brilink. Para age ini ini diharapkan menjadi pintu masuk BRI untuk menjangkau lebih banyak pelaku usaha mikro.
"Agen UMi ini sudah diseleksi dari agen Brilink, mereka biasanya memiliki jangkauan yang luas di wilayahnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel