AS Salah Hitung Total Bantuan ke Ukraina, Pentagon: Tak Pengaruhi Dukungan ke Kyiv

Bisnis.com,21 Jun 2023, 07:58 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
AS Salah Hitung Total Bantuan ke Ukraina, Pentagon: Tak Pengaruhi Dukungan ke Kyiv. Komplek Pentagon di Washington, AS, tampak dari atas pesawat Air Force One, 29 Maret 2018./REUTERS-Yuri Gripas - RC125AF3E6D0

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) salah menghitung total dana yang digelontorkan untuk membantu Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia

Dilansir dari CNA, Rabu (21/6/2023), jumlah dana untuk amunisi, misil, dan peralatan lain yang dikirim ke Ukraina sebesar US$6,2 miliar ternyata kelebihan hitung hingga dua kali lipat. 

Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan kelebihan perhitungan itu terungkap saat pejabat Pentagon meneliti situasi secara lebih menyeluruh dan mengklarifikasi protokol untuk menilai peralatan berdasarkan Peraturan Manajemen Keuangan dan kebijakan Departemen Pertahanan.

"US$6,2 miliar terurai menjadi US$3,6 miliar untuk tahun fiskal 2023 dan US$2,6 miliar untuk tahun fiskal 2022," katanya. 

Namun, dia memastikan kesalahan tersebut tidak memengaruhi dukungan AS untuk Ukraina.

Seperti diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengumumkan serangkaian paket bantuan terbaru senilai US$2,1 miliar atau setara Rp31 triliun untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara Ukraina melawan invasi Rusia yang telah berlangsung sejak Februari 2022.

Paket bantuan itu termasuk sistem pertahanan udara dan rudal HAWK, peluru artileri 105 mm dan 203 mm, sistem udara tak berawak Puma, amunisi sistem roket berpandu laser, amunisi tambahan untuk sistem pertahanan udara Patriot, serta dukungan untuk pelatihan dan pemeliharaan, kata Departemen Pertahanan AS dalam laman webnya.

"Amerika Serikat juga terus bekerja sama dengan para sekutu dan mitra guna memberi Ukraina kemampuan tambahan dalam mempertahankan diri," kata Pentagon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini