Pengelola Pondok Indah (MKPI) Tebar Dividen Rp421,94 Miliar

Bisnis.com,23 Jun 2023, 15:13 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Sebelum dunia dilanda pandemi Covid-19, pusat perbelanjaan di Jakarta ramai dikunjungi. Ratusan pengunjung mal mencoba permainan Ice Skeating di Pondok Indah Mal Jakarta, Selasa (25/12/2019). /BISNIS-YAY

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengembang kawasan Pondok Indah, PT Metropolitan Kentjana Tbk. (MKPI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp421,94 miliar untuk tahun buku 2022. Tebaran tersebut naik 280,36 persen dari Rp110,93 pada 2021.

Berdasarkan ringkasan risalah RUPST, para pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen tunai senilai Rp445 per saham atau sebesar Rp421,94 miliar. Jumlah tersebut sekitar 60,16 persen dari laba kepada entitas induk sebesar Rp701,36 miliar untuk tahun buku 2022.

“Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 445 per lembar saham atau Rp421,94 miliar,” demikian tertulis dalam ringkasan risalah RUPST dikutip Jumat (23/6/2023).

Jika mengacu harga di level Rp27.100 saat RUPST dilakukan pada Rabu (21/6/2023), maka dividend yield MKPI mencapai 1,64 persen.

Sebesar Rp1 miliar dari laba bersih akan digunakan oleh MKPI sebagai dana cadangan, sehingga total dana cadangan MKPI mencapai Rp10,21 miliar sesuai ketentuan UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Kemudian sisa laba bersih akan digunakan untuk beberapa rencana pengembangan proyek MKPI. Diantaranya adalah pembangunan Pondok Indah Townhouse, perumahan Cluster Aurelle Residences di jalan Veteran, Area Pondok Indah Plaza 6 untuk Ranch Market, serta merencanakan proyek perumahan di area Deplu

Selanjutnya, dana akan digunakan untuk beberapa perencanaan dan perizinan pembangunan seperti proyek Lifestyle Mall di lokasi ex Carrefour Lebak Bulus, gedung perkantoran di Jalan Metro Pondok Indah, serta Pondok Indah Residences 2.

MKPI membukukan pendapatan dan penjualan neto sebesar Rp1,95 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 48,02 persen dari Rp1,31 triliun dibanding periode yang sama sebelumnya atau year-on-year (YoY).

Seiring naiknya pendapatan, beban langsung dan beban pokok penjualan MKPI juga meningkat 24,81 persen dari Rp813,04 miliar menjadi Rp1,01 triliun sepanjang 2022.

Setelah dikurangi berbagai beban yang diefisienkan, laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk MKPI mencapai Rp701,36 miliar sepanjang 2022. Laba ini naik 113,64 persen dari Rp329,54 miliar secara YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini