Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) telah mencatatkan laba bersih Rp73,23 miliar pada kuartal I/2023. Kondisi itu berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan rugi bersih mencapai Rp728 juta.
Berdasarkan laporan keuangan, capaian laba bersih Bank JTrust Indonesia didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 58,35 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp196,95 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank juga naik 6 basis poin (bps) dari 2,78 persen pada Maret 2022 menjadi 2,84 persen pada Maret 2023.
Selain itu, Bank JTrust Indonesia berhasil meruap keuntungan dari penjabaran transaksi valuta asing sebesar Rp98,02 miliar pada kuartal I/2023 dari kondisi rugi Rp28,67 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Bank besutan korporasi keuangan asal Jepang ini juga mencatatkan keuntungan dari penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp2,16 miliar per Maret 2023 dari kondisi rugi Rp41,81 miliar pada Maret 2022.
Emiten bank berkode BCIC pun telah berhasil mendulang pendapatan berbasis komisi (fee based income) Rp2,74 miliar pada kuartal I/2023.
Direktur Utama JTrust Bank Ritsuo Fukadai mengatakan peningkatan kinerja bank juga dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto sebesar Rp20,06 triliun pada kuartal I/2023, tumbuh 61,58 persen yoy.
Menurutnya, segmen corporate banking, commercial, usaha kecil dan menengah (UKM), business linkage, serta kredit konsumer jadi penopang utama pertumbuhan kredit Bank JTrust Indonesia pada awal tahun ini. Ekspansi kredit juga terbilang agresif dan dilakukan secara selektif.
"Kami senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian sehingga membuat rasio NPL [nonperforming loan] bank pada kuartal I/2023 terus membaik," kata Ritsuo dalam keterangan tertulis pada Jumat (23/6/2023).
Bank JTrust Indonesia sendiri memang mencatatkan penyusutan NPL gross dari 3,19 persen per Maret 2022 menjadi 1,73 persen pada Maret 2023. Kemudian, NPL nett bank juga susut dari 2,16 persen pada kuartal I/2022 menjadi 1,24 persen pada kuaetal I/2023.
Dari sisi pendanaan, bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp25,46 triliun pada kuartal I/2023, tumbuh 45,84 persen yoy. Pertumbuhan DPK bank ditopang oleh deposito sebesar Rp21,88 triliun, naik 57,6 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel