Green Bond Bank Mandiri (BMRI) Oversubscribed 3,74 Kali

Bisnis.com,25 Jun 2023, 10:25 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra Askanda memberikan paparan secara daring saat Bisnis Indonesia Green Economy Forum 2023 di Jakarta, Selasa (6/6/2023). Bank Mandiri(BMRI) mencatat penawaran awal (bookbuilding) Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I (Green Bond) mengalami kelebihan permintaan. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatat penawaran awal (bookbuilding) Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I (Green Bond) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 3,74 kali.

Sebagaimana diketahui, BMRI baru saja merampungkan periode penawaran awal Green Bond pada 23 Mei - 4 Juni 2023 lalu. Adapun, penawaran yang masuk selama periode tersebut diketahui mencapai Rp18,7 triliun dari target penghimpunan dana yang ditetapkan sebesar Rp5 triliun.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menuturkan bahwa kelebihan permintaan tersebut seiring dengan meningkatnya minat investor pada sejumlah produk keuangan berkelanjutan.

"Hal ini menjadi bukti bahwa minat para investor pada produk keuangan berkelanjutan yang selaras dengan aspek Environmental, Social and Governance (ESG) semakin tinggi,” ujar Alexandra dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (25/6/2023).

Untuk diketahui, obligasi ini nantinya akan diterbitkan dalam dua seri, yaitu Seri A yang memiliki jangka waktu 3 tahun dengan kupon 5,80 persen per tahun dan Seri B yang memiliki jangka waktu 5 tahun dengan kupon 6,10 persen per tahun.

Setelah memperoleh tanggal efektif pada 21 Juni 2023 lalu, Green Bond Bank Mandiri Tahap I 2023 ini memasuki masa penawaran umum pada 23-26 Juni 2023 dan direncanakan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 2023.

Penawaran umum Green Bond Bank Mandiri Tahap I 2023 ini merupakan bagian dari rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank Mandiri dengan target dana Rp10 triliun.

Adapun, dana yang terhimpun dari hasil Penawaran Umum Green Bond ini, akan dialokasikan oleh Perseroan minimal sebesar 70 persen untuk melakukan pembiayaan (finance) atau pembiayaan kembali (refinance) atas kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam 11 kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Secara lebih rinci, pembiayaan tersebut akan dialokasikan pada kegiatan usaha yang masuk dalam kategori pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan serta energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam mencapai target keberlanjutan nasional.

Kategori-kategori tersebut meliputi Energi Terbarukan, Efisiensi Energi, Pencegahan dan Pengendalian Polusi, Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Penggunaan Lahan Yang Berkelanjutan, Konservasi Keanekaragaman Hayati Darat dan Air, serta Transportasi Ramah Lingkungan. Juga kepada Pengelolaan Air dan Air Limbah Yang Berkelanjutan.

Selanjutnya, Adaptasi Perubahan Iklim, Produk yang Dapat Mengurangi Penggunaan Sumber Daya dan Menghasilkan Lebih Sedikit Polusi (Eco-Efficient), Bangunan Berwawasan Lingkungan yang Memenuhi Standar Atau Sertifikasi yang Diakui Secara Nasional, Regional, atau Internasional, serta Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Lain dari Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan Lainnya.

“Penerbitan Green Bond ini merupakan perwujudan komitmen dan konsistensi Bank Mandiri dalam implementasi Keuangan Berkelanjutan serta aspirasi Bank Mandiri untuk menjadi Indonesia’s Sustainability Champion For A Better Future melalui pengembangan berbagai produk dan layanan keuangan berkelanjutan sebagai alternatif produk keuangan yang tak hanya memberikan imbal hasil bagi investor, namun juga memberikan dampak positif bagi lingkungan,” pungkas Alexandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini