PAN Condong Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Gerindra: Proses Makin Intens

Bisnis.com,26 Jun 2023, 17:13 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Politisi Partai Geindra, Habiburokhman - Sholahuddin Al Ayyubi

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku komunikasi antara pihaknya dengan Partai Amanat Nasional (PAN) terkait rencana koalisi bersama sudah semakin intens.

Habiburokhman pun bersyukur apabila PAN sudah mengakui lebih condong untuk mendukung pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Ya alhamdulilah ya, proses komunikasi semakin intens antara pimpinan kami dan juga kalau liat platformnya kan kita sama-sama partai nasionalis ya," ungkap Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).

Dia menjelaskan, hubungan baik antara Gerindra dan PAN memang sudah terjalin cukup lama. Menurutnya, hubungan baik antara Gerindra dan PAN dapat terlihat di parlemen.

"Hubungan kita demikian bagus karena kita kebetulan ada di Koalisi yang sama juga, di pemerintahan saat ini. Kita sudah punya pengalaman saling support, kita dekat satu sama lain di DPR ini," jelas anggota Komisi III DPR ini.

Dia pun menyatakan jika terwujud maka koalisi yang melibatkan Gerindra dan PAN akan jadi kerja sama yang solid.

"Kalau akhirnya ada koalisi tersebut, saya pikir memang sudah pas banget," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PAN Fikri Yasin mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) unggulan pihaknya menjelang Pilpres 2024, bukan lagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Fikri mengungkap bahwa PAN sedang menjajaki kemungkinan koalisi dengan Partai Gerindra bersama dengan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Saat ini kita sedang intens menjalin komunikasi dengan Gerindra, Golkar, dan PKB. Tentu calon presiden yang kita unggulkan saat ini yaitu Prabowo Subianto," ujar Fikri saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).

Dia mengakui PAN sempat condong untuk mendukung pencapresan Ganjar. Meski demikian, ketika itu PDIP belum mau mengusung Ganjar sebagai capres.

"Saat kita menokohkan Ganjar, PDIP menolak Ganjar. Tapi setelah Ganjar menjadi tokoh yang sejajar dengan capres lain baru PDIP mau mencalonkan, karena itu kita berpikir ulang," jelas Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini