Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan leasing PT KB Finansia Multi Finance (Kreditplus) memiliki obligasi yang akan jatuh tempo pada 2 Agustus mendatang. Obligasi I KB Finansia Multi Finance Tahun 2022 Seri A itu memiliki nilai emisi Rp686,39 miliar.
Chief Operating Officer Kreditplus Peter Halim mengatakan sehubungan dengan akan jatuh tempo obligasi tersebut, pihaknya memilih untuk membayarnya dengan penerbitan obligasi baru. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut sebagian akan digunakan untuk melunasinya.
“Perseroan saat ini sedang dalam proses penerbitan Obligasi II KBFMF sebesar Rp 1 Triliun, di mana sebagian dana yang didapatkan dari penerbitan Obligasi II ini sebesar Rp686 Miliar akan digunakan untuk melunasi Obligasi I Seri A yang akan jatuh tempo pada Agustus 2023 mendatang,” jelas Peter kepada Bisnis, Minggu (25/6/2023).
Peter melanjutkan untuk sisanya akan digunakan untuk pendanaan new booking perseroan. Dia mengatakan alasan perusahaan memilih melunasinya dengan obligasi baru lantaran ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja. Terutama dengan mengharapkan tingkat suku bunga yang kompetitif dari obligasi.
Selain itu, lanjut Peter, perseroan juga bertujuan untuk terus hadir ke masyarakat untuk memperkenalkan KB Finansia Multi Finance melalui Penawaran Umum Obligasi II ini. Pada 20 Juni kemarin, Kreditplus menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun dengan bunga sebesar 6,20 persen dan 7,30 persen.
Obligasi tersebut terbagi menjadi 2 seri, yaitu seri A senilai Rp500 miliar dengan tenor 1 tahun dan bunga tetap 6,20 persen per tahun. Kemudian, Seri B senilai Rp500 miliar dengan tenor 3 tahun dengan bunga tetap 7,30 persen per tahun.
Obligasi yang diterbitkan anak usaha KB Kookmin Card ini mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Direktur Keuangan KB Finansia Multi Finance Kisup Wi mengatakan pada masa bookbuilding, obligasi yang ditawarkan mendapatkan respons positif dari investor. Permintaan dari investor mencapai Rp4,08 triliun atau oversubscribed empat kali.
Menurutnya, kelebihan permintaan ini menunjukkan adanya peningkatan investor terhadap kinerja perseroan untuk tetap sustain di tengah persaingan dan terus berkembang serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dibandingkan dengan awal tahun, permintaan untuk obligasi memang mulai bangkit kembali. Kami senang telah berhasil menerbitkan obligasi yang menjadi salah satu bentuk diversifikasi pendanaan dan juga bagian dari manajemen risiko perseroan selama dua tahun berturut‐turut, walau berada dalam situasi volatilitas pasar keuangan sangat tinggi," ujar Kisup dalam keterangan resmi, Selasa (20/6/2023).
Dia menambahkan dana yang didapatkan ini juga menjadi persiapan untuk menghadapi kenaikan suku bunga di masa depan dan memperkuat sumber pendanaan untuk pertumbuhan KB Finansia.
Selain Kreditplus, sejumlah obligasi leasing juga akan jatuh tempo pada kuarta II/2023. Beberapa di antaranya yakni PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (Adira Finance), PT Astra Sedaya Finance (ACC), PT Bussan Auto Finance (BAF), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI), PT Federal International Finance (FIF), dan PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI).
Sebagian besar dari perusahaan tersebut memilih untuk melunasi obligasi jatuh tempo dengan kas internal. Seperti halnya Adira Finance yang beralasan memiliki ketersediaan likuiditas yang cukup untuk melunasi kewajiban keuangannya dan mendanai kebutuhan bisnisnya.
Perusahaan memiliki dua obligasi jatuh tempo pada paruh kedua tahun ini. Pertama Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap III Tahun 2018 Seri E dengan emisi Rp460,75 miliar jatuh tempo pada 16 Agustus 2023. Kemudian Obligasi Berkelanjutan V Adira Finance Tahap I Tahun 2022 Seri B yang jatuh tempo pada 7 Juli 2023 dengan nilai emisi Rp816,05 miliar.
“Adira Finance berencana untuk melunasi pokok obligasi beserta bunganya pada tanggal jatuh tempo dengan menggunakan kas internal perusahaan,” kata Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa kepada Bisnis, Minggu (25/6/2023).
Tentunya, lanjut dia, pendanaan yang perusahaan dapatkan dari obligasi dimasa lalu, banyak mendatangkan manfaat. Dengan demikian pelunasannya menjadi pekerjaan rumah (PR) dari kas internal.
“Dan jika Adira mau menerbitkan obligasi baru tentunya ini punya misi baru yaitu pengembangan bisnis dan penyaluran pembiayaan di periode yang mendatang,” katanya.
Begitu pula dengan ACC yang melalukan pembayaran obligasi jatuh tempo melalui kas internal. “Total obligasi yg akan jatuh tempo di September adalah sebesar Rp993 miliar. Cash from operational yang diterima perusahaan per bulan adalah kurang lebih Rp2,8-3 triliun sehingga pembayaran menggunakan kas internal akan mencukupi,” kata EVP Corporate Communication & Strategic Management ACC Riadi Prasodjo saat dihubungi Bisnis, Minggu (25/6/2023).
Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap V Tahun 2022 Seri A akan jatuh tempo pada 6 September 2023 dengan emisi Rp520 miliar. Sementara Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2020 Seri B akan jatuh tempo pada 2 September 2022 dengan emisi Rp473 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel