Home Credit Pantau Potensi Pembiayaan Syariah

Bisnis.com,27 Jun 2023, 04:49 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi paylater Home Credit./Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA— PT Home Credit Indonesia mengungkapkan masih memantau potensi di balik pembiayaan syariah. Perusahaan belum akan merambah ke industri tersebut dalam waktu dekat. 

Chief Sales Officer Home Credit Indonesia Dolly Susanto mengatakan saat ini perusahaan masih dalam proses akusisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) untuk memperkuat bisnis. Perusahaan berusaha agar proses transisi berjalan mulus.   

“Ibaratnya sedang transisi, jadi tidak mau terlalu commit,” kata Dolly dalam Media Gathering Home Credit di Bandung, Senin (26/6/2023). 

Dolly menegaskan fokus utama perusahaan adalah melayani customer sebanyak mungkin. Selain itu, dia juga berharap transformasi ke MUFG berjalan lancar. 

Home Credit Indonesia masih belum bisa berbicara banyak terkait roadmap pengembangan produk atau layanan setelah akuisisi nanti. 

Dolly mengatakan bahwa proses akusisi tersebut di Indonesia masih menunggu izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Filipina rencana regulatornya sudah ketuk palu, jadi sudah masuk ke [ekosistem] MUFG. Kalau dari Indonesia tinggal menunggu dari sisi OJK sama BI [Bank Indonesia] saat ini,” kata Dolly.

Dengan demikian, Dolly mengatakan pihaknya masih belum mengetahui pasti terkait roadmap pengembangan produk nantinya. Terlebih saat ini Home Credit belum resmi tergabung dalam ekosistem MUFG. 

“Karena kita belum masuk ke dalam ekosistemnya MUFG karena menunggu regulator, jadi belum tahu bagaimana produknya selanjutnya,” katanya.

Diketahui, MUFG bersama anak usahanya PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance  telah mengumumkan rencana akuisisi terhadap unit bisnis Home Credit di Indonesia dan Filipina pada akhir November 2022.

Adapun, rincian kesepakatan akuisis Home Credit di Indonesia yakni terdiri dari Krungsri Bank (Thailand), Adira Finance dan mitra lokal akan membeli masing-masing 75 persen, 10 persen, dan 15 persen atas Home Credit Indonesia senilai 209 juta euro atau Rp4,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Leo Dwi Jatmiko
Terkini