Dato' Sri Tahir Suntik Modal Rp3 T, Bank Mayapada (MAYA) Siap Rights Issue

Bisnis.com,27 Jun 2023, 19:58 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk melaporkan penukaran uang dolar AS dan dolar Singapura senilai Rp2 triliun, di Jakarta, Senin (15/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) melaporkan bahwa pihaknya baru saja kembali mendapat suntikan dana Rp3 triliun dari Dato' Sri Tahir selaku pemegang saham pengendali.

Direktur perseroan Rudy Mulyono menuturkan bahwa adapun skema yang ditempuh dalam aksi tambah modal kali ini dilakukan melalui aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

"[Injeksi modal melalui skema] rights issue. Dalam bentuk uang yang sudah tersedia sebesar Rp3 triliun di Bank Mayapada sesuai ketentuan dan sudah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Rudy kepada Bisnis, Selasa (27/6/2023).

Terkait porsi kepemilikan saham mitra, Rudy menjelaskan posisinya akan tetap terjaga sejauh mereka juga nantinya turut menyetor sesuai porsi kepemilikannya.

Untuk diketahui, mengacu pada laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2023, Dato' Sri Tahir menggenggam 29,89 persen saham Bank Mayapada melalui PT Mayapada Karunia.

Seiring dengan kabar suntik dana tersebut, Dato Sri Tahir  mengungkapkan bahwa suntikan modal yang dilakukannya itu dilakukan sebagai bagian dari komitmennya untuk memperkuat struktur perseroan.

"Saya punya komitmen kuat membesarkan Bank Mayapada, maka saya akan terus menyetor modal sesuai dengan kebutuhan bank yang terus berkembang,” kata Tahir.

Sebelumnya, sepanjang 2022 bank dengan kode emiten MAYA ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp25,99 miliar. Sedangkan, hingga kuartal I/2023, Bank Mayapada telah membukukan laba bersih senilai Rp35,51 miliar.

Lebih lanjut, Bank Mayapada menargetkan laba bersih pada 2023 dapat tembus sebesar Rp236 miliar. Dengan suntikan modal yang dilakukan pada Juni 2023 tersebut maka rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan berada di atas 15 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini