Prospek Reksa Dana Semester II/2023, Investor Bisa Diversifikasi Aset

Bisnis.com,27 Jun 2023, 21:08 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja reksa dana semakin membaik menjelang akhir semester I/2023 dengan reksa dana pendapatan tetap menjadi primadona. Hal tersebut diprediksi akan berlanjut pada semester II/2023. 

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, sepanjang semester pertama tahun ini reksa dana pendapatan tetap masih jadi pilihan nomor wahid dengan rerata kenaikan mencapai 3,52 persen year-to-date (ytd), unggul atas reksa dana pasar uang yang naik 1,91 persen ytd. Sementara itu reksa dana saham justru paling lesu dengan penurunan kinerja 1,97 persen ytd. 

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan reksa dana pendapatan tetap (fixed income) mampu menjadi primadona pada paruh kedua tahun ini dari kemungkinan jeda kenaikan suku bunga dari Bank Indonesia. 

"Reksa dana pendapatan tetap bisa diuntungkan dengan kemungkinan BI akan menahan suku bunga hingga akhir tahun dan inflasi yang terkendali. Di sisi lain, kenaikan harga sudah cukup tinggi sehingga kalaupun naik, kemungkinan tidak sebanyak semester I/2023," kata Rudiyanto kepada Bisnis, Selasa (27/6/2023). 

Sementara itu, di tengah tingginya harapan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencatat kinerja lebih baik, reksa dana juga berpeluang tumbuh bahkan melebihi IHSG. 

"IHSG masih relatif flat dari awal tahun, namun beberapa saham bank besar penggerak bursa sudah all time high. Untuk semester II/2023, tren bursa akan bergerak ke saham dengan valuasi murah yang belum naik, sehingga meski IHSG tidak banyak bergerak, ada peluang kinerja reksa dana bisa di atas IHSG apabila jeli melakukan pemilihan saham," jelasnya. 

Adapun, untuk mendorong kinerja reksa dana, Rudiyanto mengatakan manajer investasi bisa mengatur durasi yang lebih panjang untuk obligasi, dan lebih selektif memilih  untuk produk reksa dana saham. 

Sementara itu, untuk investor, Rudiyanto mengatakan agar pelaku pasar bisa melakukan diversifikasi aset alokasi yang berimbang. 

"Aset alokasi bisa dilakukan secara berimbang untuk reksa dana saham, pendapatan tetap, campuran dan pasar uang. Bukan karena kondisi, tapi memang idealnya dilakukan pembagian supaya kinerjanya bisa baik dalam segala kondisi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini