Dubes AS dan Luhut Buka Suara Soal Dana JETP US$20 Miliar yang Belum Cair

Bisnis.com,28 Jun 2023, 00:00 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Menko Marves Luhut, Dubes AS untuk Indonesia Sung Y. Kim, dan Dubes AS untuk Asean Yohannes A. Abraham dalam acara resepsi kemerdekaan AS, Selasa (27/6/2023) - Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Yong Kim bersama dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal rencana dana JETP US$20 miliar atau setara Rp300 triliun yang belum dicairkan. 

Kim mengatakan bahwa JETP merupakan inisiatif yang menarik, bukan hanya AS-Indonesia namun juga di level global.

“Indonesia, seperti yang Anda tahu adalah salah satu penghasil emisi terbesar. Dengan Indonesia yang mempercepat transisi ke energi hijau, maka tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia ataupun kawasan, namun juga bagi dunia secara keseluruhan,” ungkapnya dalam acara resepsi kemerdekaan AS, Selasa (27/6/2023).

Kim menjelaskan bahwa JETP dinegosiasikan secara hati-hati antara AS-Indonesia dan mitra Internasional. Luhut menjadi salah satu tokoh kunci dalam perundingan tersebut. 

Perjanjian tersebut memiliki tahapan yang perlu diikuti agar dana dapat dicairkan. Kim berpendapat bahwa semua berada di dalam jalurnya. 

“Komitmen AS dan mitra Internasional kami, serta komitmen pemerintah Indonesia tidak tergoyahkan. Jadi perjanjian ini akan diterapkan sepenuhnya siring berjalannya waktu,” ungkapnya. 

Sementara itu, Luhut menjelaskan bahwa JETP sudah berjalan dengan baik dan sudah menyiapkan semua kewajiban dari Indonesia.

Menurutnya, JETP sudah berada dalam jalurnya dimana sekretariat sudah dibentuk dan dikerjakan oleh anak-anak Indonesia yang sangat profesional.

Luhut menjelaskan bahwa JETP tinggal satu langkah lagi, yakni pada bulan Agustus 2023 agar dapat dilakukan tahap pencairan atau financing

Tak hanya itu, Luhut mengatakan bahwa JETP mendorong Indonesia untuk membangun industri photovoltaic (PV) dan juga solar panel yang nantinya Indonesia bisa mengekspor energi hijau ke Singapura atau negara tetangga lainnya. 

“Dengan demikian, ke depan local content tidak menjadi masalah karena kita sudah punya industri sendiri,” ujar Luhut yang juga hadir dalam acara resepsi kemerdekaan AS tersebut. 

Luhut menjelaskan bahwa hilirisasi di Indonesia sedang berjalan dan berharap terus berkembang agar dapat membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. 

Sebelumnya, Pemerintah diketahui sedang menagih komitmen pendanaan yang disampaikan presiden AS Joe Biden pada KTT G20. 

“Satu-satunya negara di dunia yang sukses sampai hari ini dari pihak kita masalah early retirement coal fire itu Indonesia. Anda boleh buka Google, justru sekarang kita kejar Amerika Serikat dan para grupnya, mana uangnya? Kita kejar GFANZ, mana uangnya?” ucap Luhut, dalam acara Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023, Sabtu (24/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini