Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) optimistis kolaborasi strategis dengan platform teknologi finansial (tekfin/fintech) Investree berbuah positif dari sisi memperkuat penetrasi bisnis ke pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Direktur SME, Korporasi, dan Operasional Amar Bank Eka Banyuaji menjelaskan berkah positif sinergi dengan tekfin, termasuk Investree, tercermin dari kinerja positif terkait penyaluran kredit sepanjang kuartal I/2023.
Total kredit aktif Amar Bank hingga kuartal I/2023 menjadi sebesar Rp2,4 triliun, didukung oleh kerja sama dengan platform digital. Rasio kredit macet (NPL) net Amar Bank tetap terjaga dengan baik pada angka 1,84 persen pada periode ini.
"Pertumbuhan portofolio kredit juga baik. Kami juga mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam menjangkau nasabah," ujarnya dalam paparan publik yang dikutip Rabu (28/6/2023).
Pada kuartal I/2023, penyaluran kredit aktif AMAR tercatat meningkat menjadi sekitar Rp682 miliar, meliputi Partnership dan SME & Commercial. Melalui kerja sama dengan Investree, Amar Bank juga menargetkan untuk meningkatkan pembiayaan bagi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui platform LKPP.
Total penyaluran dana Tunaiku sebagai platform pinjaman digital unggulan dari Amar Bank pada periode ini mengalami peningkatan ke Rp474 miliar.
Sementara itu, dalam 12 bulan terakhir, aplikasi perbankan digital Amar Bank mengalami peningkatan pengunduh hingga lebih dari 200 persen dan peningkatan nasabah lebih dari 370 persen. Kenaikan signifikan juga terlihat pada dana tersimpan yang melonjak hingga lebih dari 350 persen.
Selain itu, AMAR berhasil memperoleh kinerja positif pada kuartal I/2023 dengan laba bersih sebesar Rp34,4 miliar. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar Rp8,8 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Menurut Eka, kolaborasi yang dilakukan Amar Bank dengan platform digital seperti Investree bertujuan untuk menjangkau lebih banyak nasabah dan sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Amar Bank juga akan terus mendorong kerja sama dengan platform digital lainnya guna menjangkau lebih banyak debitur yang selama ini belum tersentuh oleh Amar Bank.
Oleh sebab itu, kerja sama dengan Investree akan terus dikembangkan, salah satunya kolaborasi untuk menghadirkan berbagai solusi produk finansial yang menggabungkan kapabilitas dari kedua entitas, seperti fitur saldo lender, hingga layanan bank digital yang dikhususkan untuk membantu operasional UMKM.
"Lewat kerja sama ini, diharapkan Amar Bank dan Investree dapat menghadirkan produk yang menjangkau lebih banyak UMKM di Indonesia," tambahnya.
Adapun, pada kuartal I/2023, Amar Bank mencatatkan pertumbuhan dan kinerja positif dengan peningkatan pendapatan operasional mencapai Rp283,7 miliar, dibandingkan periode sebelumnya Rp243,6 miliar atau naik sebesar 16,49 persen (yoy) atau setara dengan Rp40,1 miliar.
Ke depan, Amar Bank berkomitmen untuk terus menyediakan layanan keuangan digital guna memberdayakan individu dan UMKM, terutama mereka yang underserved, melalui kesehatan finansial dan inklusi keuangan yang berdampak.
Sebelumnya, Reliance pun memproyeksi pertumbuhan pinjaman sebesar 18,2 persen sepanjang 2023, terutama didorong oleh potensi produk anyar Amar Bank, yaitu Tunaiku, dan kolaborasinya dengan platform financial technology Investree yang memfasilitasi pinjaman lebih mudah bagi UMKM.
"AMAR diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan pinjaman yang moderat dan penurunan yang signifikan pada rasio biaya terhadap pendapatan [cost to income ratio] melalui transformasi digital," tulis Reliance dalam risetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel