Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Way Ratai di Lampung memasuki babak baru.
Selepas ditinggal konsorsium panas bumi Italia, Enel Green Power SpA dan PT Optima Nusantara Energi pada 2021 lalu, konsorsium PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) atau PGE dan PT Jasa Daya Chevron (Chevron Geothermal) mengambil alih konsesi seluas 70.710 hektare (ha) tersebut tengah tahun ini.
Kemitraan panas bumi pelat merah itu diproyeksikan bakal menyepakati rentang tarif kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) berkisar di level US$7,59 sen per kilowatt hour (kWh) sampai dengan US$9,87 sen per kWh, melewati matriks harga (price matrix) yang disampaikan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dalam dokumen Pre Transaction Agreement (PTA) pada saat lelang.