Emiten Grup Sinarmas (DSSA) Cetak Laba Rp1,7 Triliun Naik Dua Digit

Bisnis.com,30 Jun 2023, 10:45 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten energi dan teknologi grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2023. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023 yang dikutip Jumat (30/6/2023), emiten berkode DSSA ini mencetak pendapatan sebesar US$1,77 miliar atau setara dengan Rp26,59 triliun atau naik hingga 136,98 persen dari periode yang sama pada 2022 sebesar US$748,88 juta. 

Pendapatan usaha disumbang daru pertambangan dan perdagangan batu bara mencapai US$1,63 miliar, naik dari kuartal pertama 2022 senilai US$682,01 juta. 

Selanjutnya, perdagangan bersih menyumbang pendapatan US$107,87 jutam penyediaan TV kabel dan internet US$19,71 juta, penyediaan tenaga uap dan listrik sebesar US$10,46 juta, dan pendapatan lain-lain US$138.400.  

Beban pokok penjualan pun turut meningkat, walaupun tidak sebesar pendapatan perusahan. Beban pokok penjualan meningkat menjadi US$984,04 juta dari posisi US$405,04 juta pada kuartal yang sama tahun lalu. 

Laba kotor perseroan pun naik menjadi US$791,39 juta dari posisi kuartal sama tahun lalu US$343,83 juta. Adapun, laba usaha meningkat menjadi US$552,71 juta dari posisi US$246,92 juta. 

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$117,74 juta atau setara dengan Rp1,76 triliun, naik 23,08 persen dari kuartal I/2022 sebesar US$95,66 juta. 

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan pada kuartal I/2023 turun dari posisi akhir tahun 2022. Jumlah liabilitas tercatat menjadi US$3,17 miliar turun dari posisi US$3,43 miliar. Jumlah liabilitas jangka pendek turun menjadi US$1,35 miliar dari posisi US$1,66 miliar. Sementara liabilitas jangka panjang naik menjadi US$1,81 miliar dari posisi US$1,77 miliar pada akhir tahun lalu. 

Ekuitas perseroan meningkat menjadi US$3,33 miliar dari posisi US$2,99 miliar. Adapun, jumlah aset DSSA naik menjadi US$6,51 miliar dari posisi US$6,43 miliar pada akhir tahun lalu. Jumlah aset tidak lancar naik menjadi US$4,23 miliar dari posisi US$4,16 miliar. Sementara, aset lancar naik menjadi US$2,27 miliar dari posisi US$2,26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini