Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh Moncer, Didominasi Sektor Konsumsi

Bisnis.com,30 Jun 2023, 19:06 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Logo Bank Syariah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan perbankan syariah tumbuh sebesar 19,93 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2022 menjadi senilai Rp508,08 triliun. Angka tersebut bahkan membaik dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 6,90 persen yoy.

Mengutip laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia, pertumbuhan pembiayaan syariah utamanya terjadi pada sektor konsumsi dengan total pembiayaan mencapai Rp261,62 triliun, meningkat 23,35 persen secara yoy.

Sementara itu, akselerasi pertumbuhan pembiayaan modal kerja juga tercatat naik menjadi 11,28 persen yoy menjadi Rp131,28 triliun. Sementara, pembiayaan investasi tumbuh 23,15 persen menjadi Rp113,04 triliun.

"Ekspansi pertumbuhan yang impresif dari pemulihan atas pandemi Covid-19 menunjukkan perbankan Syariah memiliki tingkat pemulihan yang tinggi," terang OJK dalam laporannya, Jumat (30/6/2023).

Pertumbuhan pembiayaan tersebut juga diikuti oleh perbaikan kualitas aset. Hal itu tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross dan net secara berturut-turut tercatat sebesar 2,31 persen dan 0,75 persen, lebih rendah dari tahun lalu sebesar 2,57 persen dan 0,92 persen.

Lebih lanjut, OJK juga mencatat jumlah rekening pembiayaan yang diberikan (PYD) juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Adapun, per 2022 total rekening PYD tembus 8.19 miliar rekening. Angka tersebut meningkat dari posisi pada 2021 sebesar 7,17 miliar dan 6,24 miliar rekening pada 2020.

"Pembiayaan dengan akad murabahah menjadi salah satu produk pilihan debitur pada umumnya," terang OJK.

Adapun, pertumbuhan tertinggi sebesar 30,93 persen yoy terjadi pada akad multijasa, dan akad salam yang berhasil dipasarkan oleh perbankan syariah pada 2022 sebesar Rp 2,14 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini