Pasca Lakukan PHK, Ford Bakal Ciptakan 2.500 Lapangan Kerja di Jerman

Bisnis.com,01 Jul 2023, 10:35 WIB
Penulis: Anshary Madya Sukma
Logo Ford. /Ford

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Ford telah menandatangani perjanjian baru dengan investor anyar untuk perluasan pabrik di negara bagian Jerman, Saarland.

Dikutip reuters.com, Sabtu (1/7/2023), Head of German unit Ford Martin Sander mengatakan kesepakatan investasi itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk 2.500 karyawan.

"Ini adalah dasar yang sangat baik untuk negosiasi lebih lanjut, dengan potensi untuk menciptakan sekitar 2.500 pekerjaan di Saarlouis," kata Martin.

Kemudian, pabrik Ford di Saarland ini disebut akan memiliki fasilitas baru yang kemungkinan besar termasuk dalam bagian Ford+. "Minggu ini kami telah mengambil langkah besar menuju tujuan ini," tambahnya.

Hanya saja, Juru Bicara Ford tidak menyebutkan nama investor tersebut tetapi hanya mengatakan bahwa itu adalah investor internasional utama.

Adapun, The Wall Street Journal melaporkan pada akhir Januari bahwa China BYD adalah salah satu dari 15 investor yang tertarik untuk mengambil alih situs Ford di Saarlouis.

Menurut informasi dari media lokal Jerman, Handelsblatt, BYD dan Ford baru-baru ini mengadakan pembicaraan dengan Ford adalah pabrikan mobil China BYD. 

BYD disebut memenuhi keinginan Ford untuk terus mengoperasikan pabrik dengan menekankan infrastruktur lokasi yang baik untuk industri dan tingkat kualifikasi tenaga kerja yang tinggi. 

Diberitakan sebelumnya, Ford bakal melakukan PHK terhadap 1.000 karyawan untuk tujuan terkait dengan bisnis kendaraan hijau yang disiapkan perusahaan. 

Ford Motor Co dapat mengalokasikan sumber daya dan tenaga kerja yang ada secara lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan fokus mereka pada pengembangan kendaraan listrik dan inovasi produk.

"Ini terkait dengan rencana pertumbuhan Ford+ yang kami perkenalkan pada 2021," kata perusahan.

Adapun, restrukturisasi ini diharapkan pembuat mobil itu bisa menghemat biaya sebesar US$1,5 miliar hingga US$2 miliar (Rp22,5 triliun hingga Rp30 triliun) pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini