Cara PAN Rebut Suara Pemilih Muda pada Pemilu 2024

Bisnis.com,04 Jul 2023, 13:22 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Komisi V. /viva

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) menyadari pentingnya merebut para pemilih muda pada Pemilu 2024. PAN pun coba melakukan pendekatan kepaada anak muda dengan pendekatan pendidikan politik.

Komisi Pemilih Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 pada Minggu (2/7/2023).

Diketahui, pemilihan muda (40 tahun ke bawah) akan jadi mayoritas yakni sebanyak 106.358.447 atau 51,93 persen dari keseluruhan DPT.

Artinya, para peserta Pemilu 2024 akan berebut suara pemilih muda. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menjelaskan, pihaknya tak mau kalah untuk merebut suara pemilih muda.

PAN, lanjutnya, kerap melakukan sosialisasi sebagai proses penyadaran dan pendidikan politik kepada anak muda.

Yoga mencontohkan, PAN sering fasilitasi berbagai pelatihan ke anak muda sesuai minat dan kebutuhan mereka.

“Misalnya PAN rutin melaksanakan program MAPAN [Magang di PAN], diskusi komunitas, pelatihan untuk mencetak wirausaha muda, dan lainnya,” jelas Yoga kepada Bisnis, dikutip Selasa (4/7/2023).

Dengan begitu, lanjutnya, PAN tidak hanya menjadikan kaum muda sebagai objek politik melainkan memberdayakan mereka melalui program-program pendidikan politik.

Tak Lebih lanjut, Yoga mengklaim PAN merupakan yang cocok untuk anak muda karena tak ada sekat birokrasi di partai.

Menurutnya, kader lama dan baru bisa berdiskusi dan bertemu tanpa halangan. Ada juga organisasi sayap PAN yang ditujukan khusus untuk anak muda.

“Namanya Barisan Muda Penegak Amanat Nasional [BM PAN], di mana anggotanya adalah mahasiswa, anak muda, kaum milenial dan gen Z, yang sekarang dikomandani Pasha Ungu,” ungkap Yoga.

Di samping itu, Yoga meyakini pemilih muda sebenarnya sudah memiliki preferensi politik sendiri pada Pemilu 2024.

Meski demikian, mereka tak terlalu ekspresif sehingga terkesan cuek.

“Mereka adalah cerminan dari sikap silent majority, yang tersembunyi, sehingga sering kali tidak dapat dipetakan atau sukar dibaca oleh lembaga survei,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini