Bisnis.com, JAKARTA — Lebih dari separuh emiten yang melantai di bursa atau IPO pada tahun ini masuk dalam papan pengembangan alias kondisi keuangannya masih merugi. Kualitas kinerja perlu menjadi perhatian di tengah besarnya nyali para calon emiten dalam menjaring modal.
Membaiknya kondisi perekonomian pasca pandemi Covid-19 berbanding lurus dengan tren peningkatan aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dunia usaha tampak bergairah untuk mencari dana di bursa efek.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa pada 2020 terdapat 51 perusahaan yang melakukan IPO, kemudian pada 2021 bertambah menjadi 54 perusahaan, dan pada 2022 kembali naik menjadi 59 perusahaan.