DPRD DKI Sangsi Rumput JIS Tidak Standard FIFA

Bisnis.com,05 Jul 2023, 16:44 WIB
Penulis: Nabil Syarifudin Al Faruq
DPRD DKI Sangsi Rumput JIS Tidak Standard FIFA. Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail saat ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta / BISNIS - Nabil Syarifudin

Bisnis.com, JAKARTA — DPRD DKI menyayangkan pernyataan pemerintah yang menyebut rumput Jakarta International Stadium (JIS) tidak sesuai standard FIFA. 

Menurut Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail, pernyataan itu merupakan opini kurang sehat yang dapat memengaruhi kebanggaan masyarakat terhadap JIS.

Dia mengatakan, pemerintah harus meluruskan opini rumput Stadion JIS yang tidak sesuai standard FIFA agar kebanggaan masyarakat terhadap stadion bertaraf international tersebut tidak runtuh.

“Ini penggiringan opini yang saya pikir kurang sehat yang harus diluruskan. biar masyarakat itu jangan kemudian kebanggannya terhadap JIS diruntuhkan dengan pernyataan yang kurang bertanggung jawab,” ujar Ismail di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Ismail menyangsikan inspeksi pemprov DKI dan kementerian terkait pada Selasa (4/7/2023), tidak dilakukan di rumput lapangan utama pertandingan, melainkan yang berada di lapangan latihan. Baginya, rumput di lapangan latih layak digunakan dan wajar jika tidak sesuai standard FIFA. Sementara itu, dia meyakini rumput lapangan utama sudah sesuai dengan memenuhi standard.

Sebagai informasi, pada saat awal pembangunan JIS, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) juga sempat menyatakan bahwa rumput yang digunakan Stadion JIS adalah rumput hybrid yang merupakan rekomendasi FIFA. 

Berdasarkan catatan, Juru bicara Anies Baswedan Surya Tjandra mengatakan, inspeksi yang dilakukan oleh pemerintah ke JIS dianggap sangat berlebihan. Terlebih ketika hasil inspeksi hanya difokuskan pada rencana perbaikan rumput stadion yang bahkan banyak digunakan oleh stadion internasional lainnya. 

Surya juga juga menyoroti sikap Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki yang langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa rumput JIS. Padahal seharusnya yang bisa menilai tersebut layak atau tidak adalah FIFA. 

“Justru dianggap tidak etis ketika seseorang yang memiliki kepentingan bisnis diminta untuk memberikan evaluasi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini