Kartu Kredit Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 30 Persen, Konsumen Rajin Checkout di Tokopedia Cs

Bisnis.com,05 Jul 2023, 13:24 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Gedung kantor pusat Bank Mandiri. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan peningkatan transaksi kartu kredit 30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada paruh pertama tahun ini. Salah satu pendorong pertumbuhan transaksi adalah tren pesatnya belanja online. 

Seperti di diketahui, Indonesia memiliki sejumlah raksasa toko online seperti Gojek, Shopee, Tokopedia, Blibli, Traveloka, hingga Bukalapak yang memproses jutaan transaksi online setiap harinya.

SVP Credit Cards Group Bank Mandiri Erin Young mengatakan pertengahan semester I/2023 menjadi periode terbaik bisnis kartu kredit Bank Mandiri.

"Pertumbuhan kartu kredit Bank Mandiri pada 2023 didorong oleh peningkatan transaksi digital via Livin by' Mandiri dengan tambahan penetrasi mencapai 19 persen dari seluruh transaksi dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan ke depannya," katanya kepada Bisnis pada Rabu (5/7/2023).

Di antara transaksi digital yang mendorong pertumbuhan bisnis kartu kredit itu adalah tren belanja online. Bank Mandiri pun melakukan inovasi fitur Mandiri Kartu Kredit yang melekat pada Livin by' Mandiri seperti transaksi tanpa fisik kartu. Dalam layanan ini nasabah tidak perlu lagi menunggu pengiriman kartu kredit dari kurir. Kartu kredit nasabah yang sudah disetujui kemudian dapat langsung digunakan untuk transaksi belanja online, QRIS, dan pengambilan dana tunai Powercash.

Selain itu Bank Mandiri menawarkan cicilan 0 persen pada kartu kreditnya bagi nasabah yang berbelanja di berbagai store gadget dan elektronik, termasuk berbelanja online di merchant e-commerce.

Bank Mandiri juga memberikan promo diskon hingga 50 persen di hampir seluruh kanal belanja online atau e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibi. 

Tren belanja online memang tergolong masih tumbuh pesat. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi e-commerce sepanjang 2022 sebesar Rp476,3 triliun. Capaian ini diikuti dengan volume transaksi sebanyak 3.486 juta.

BI juga melaporkan transaksi ekonomi dan keuangan digital sepanjang tahun lalu terus berkembang. Tecermin dari nilai transaksi elektronik yang tumbuh 30,84 persen secara tahunan menjadi Rp399,6 triliun.

BI memproyeksikan transaksi ekonomi pada tahun ini akan bertumbuh 23,90 persen dibandingkan dengan 2022 dengan realisasi sebesar Rp495,2 triliun.

Sementara itu, nilai transaksi digital banking meningkat 28,72 persen secara tahunan menjadi Rp52.545,8 triliun. Sejalan dengan capaian ini, BI memperkirakan transaksi digital perbankan bakal mencapai Rp Rp64.175,1 triliun pada tahun 2023 atau naik 22,13 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini